This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Menampilkan postingan yang diurutkan menurut relevansi untuk kueri wisata-sejarah-di-jepara. Urutkan menurut tanggal Tampilkan semua postingan
Menampilkan postingan yang diurutkan menurut relevansi untuk kueri wisata-sejarah-di-jepara. Urutkan menurut tanggal Tampilkan semua postingan

Jumat, 09 Januari 2015

Terkini Wisata Sejarah Di Jepara



Salah satu obyek wisata andalan di Jepara ialah Benteng Portugis yang terletak di Desa Banyumanis Kecamatan Keling atau 45 km di sebelah utara Kota Jepara, dan untuk mencapainya tersedia sarana jalan aspal dan transportasi regular.
Dilihat dari sisi geografis benteng ini nampak sangat strategis untuk kepentingan militer khususnya zaman dahulu yang kemampuan tembakan meriamnya terbatas 2 s/d 3 km saja. Benteng ini dibangun di ats sebuah bukit watu di pinggir bahari dan persis di depannya terhampar Pulau mondoliko, sehingga mudah selat yang ada di depan benteng ini berada di bawah kontrol Meriam Benteng sehingga akan besar lengan berkuasa pada pelayaran kapal dari Jepara ke Indonesia serpihan timur atau sebaliknya.
Pada tahun 1619, kota Jayakarta/Sunda Kelapa dimasuki VOC Belanda, dan ketika ini Sunda Kelapa yang diubah namanya menjadi Batavia dianggap sebagai awal tumbuhnya penjajahan oleh Imperialis Belanda di Indonesia. Sultan Agung Raja Mataram sudah mencicipi adanya ancaman yang mengancam dari situasi jatuh nya kota Jayakarta ke tangan Belanda. Untuk itu Sultan Agung mempersiapkan angkatan perangnya guna mengusir penjajah Belanda.
Tekad Raja Mataram ini dilaksanakan berturut-turut pada tahun 1628 dan tahun 1629 yang berakhir dengan kekalahan di pihak Mataram.
Kejadian ini menciptakan Sultan Agung berpikir bahwa VOC Belanda hanya bisa dikalahkan lewat serangan darat dan bahari secara bersamaan, padahal Mataram tidak mempunyai armada bahari yang kuat, sehingga perlu adanya pertolongan dari pihak ketiga yang juga berseteru dengan VOC yaitu Bangsa Portugis.

Benteng ini terletak di sebuah bukit tepatnya di Kelurahan Ujung Batu Jepara kota, sekitar 0,5 km arah utara alun-alun jepara dengan ketinggian 85 meter dari permukaan laut.Di sebelah timur terdapat kompleks makam kuno yang berisi makam orang-orang Cina dan Belanda.Terdapat pula Taman Makam Pahlawan Giri Dharma
Gerbang masuk lokasi benteng dibuat cukup megah bertuliskan,di dalamnya dibuat taman dari tanaman hias dan bunga serta pohon jenis palem.
Tempat ini cukup representatif untuk wahana rekreasi keluarga khususnya warga jepara dan sekitarnya lantaran baik di dalam maupun di luar benteng dipenuhi tanaman buatan. Bahkan di depan gerbang sebelah kiri terhampar taman buah yang berisi tanaman mangga, belimbing, jambu, bahkan sukun
Dari tembok Benteng VOC sebelah barat,kita sanggup memandang teluk Jepara dan kemegahan stadion Gelora Bumi kartini yang menjadi pujian masyarakat jepara.

Museum RA. Kartini terletak di sentra kota atau tepatnya di sebelah utara alun-alun kota Jepara. Museum RA Kartini termasuk jenis museum umum dan sekaligus sebagai Obyek Wisata sejarah yang dikelola oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jepara selaku Dinas Teknis yang ditunjuk oleh Pemerintah Daerah.
Museum ini dibuka setiap hari dan sering dikunjungi para wisatawan baik wisatawan mancanegara (wisman) maupun wisatawan nusantara (wisnus). Museum RAKartini didirikan pada tanggal 30 Maret 1975 pada masa pemerintahan Bupati Soewarno Djojomardowo, SH, sedangkan peresmiannya dilakukan pada tanggal 21 April 1977 oleh Bupati KDH Tingkat II Jepara, Soedikto, SH.
Tujuan didirikan museum ini ialah untuk mengabadikan jasa-jasa usaha RA Kartini dengan cara mendokumentasikan, memamerkan, dan memvisualkan benda-benda bersejarah peninggalan milik abang kandungnya serta benda warisan budaya lainnya yang banyak ditemukan di kawasan Kabupaten Jepara. Gedung museum dibangun di atas areal seluas 5.210 m2 dengan luas bangunan 890 m2 dan terdiri dari tiga buah gedung.

Museum Gong Perdamaian Dunia
Museum Gong Perdamaian Dunia berada di Desa Plajan Kecamatan Pakis Aji, Kabupaten Jepara. Desa Plajan berada di sebelah timur ibu kota kabupaten yang merupakan salah satu Desa di Kecamatan Pakis Aji, dengan jarak tempuh dari ibu Kota Kecamatan kurang lebih 5 Km dan dari Ibu Kota Kabupaten kurang lebih 22 Km. Dapat ditempuh dengan kendaraan langsung sekitar 30 menit.
Desa Plajan memang populer dengan sebutan desa wisata. Karena sedikitnya ada 13 tempat wisata di sana. Salah satunya yang sudah populer diseluruh dunia ialah museum Gong Perdamaian Dunia. Gong berukuran dua meter (2 m) dan mempunyai berat 180 kg itu, berbahan gabungan logam dan emas. Meski sudah mendunia, namun masih sangat jarang masyarakat umum yang mengetahui keberadaan museum tersebut.
Agar tidak ingin tau kunjungilah kalau pas kebetulan jalan-jalan di kota Jepara.

Monumen Plasenta R.A Kartini
Obyek wisata Monumen Ari-ari (Plasenta) Kartini terletak di desa Pelemkerep, Kecamatan Mayong, Kabupaten Jepara tepatnya berlokasi di samping pendopo Kecamatan Mayong.
Monumen ini dibangun oleh Pemerintah Daerah Jepara pada tahun 1979 untuk mengingat jasa usaha RA. Kartini sebagai pendekar emansipasi wanita. RA Kartini merupakan pendekar emansipasi perempuan yang berasal dari Jepara, dia lahir pada tanggal 21 April 1879. Pada ketika RA. Kartini dilahirkan, ayah RA Kartini yang berjulukan RMAA Sosroningrat merupakan seorang wedana Mayong yang berkediaman di desa Pelemkerep, Mayong. Dilokasi monumen Ari-ari Kartini ini kita juga sanggup menemukan sumur renta dan sebuah padasan air yang berdasarkan sejarah merupakan sisa peninggalan kediaman keluarga RA. Kartini. Perjalanan untuk menuju ke lokasi ini sangat mudah, bisa ditempuh memakai kendaraan langsung menyerupai sepeda motor dan kendaraan beroda empat juga sanggup ditempuh memakai kendaraan umum lantaran lokasi monument ini berada 50 m akrab dari Jalan Raya Mayong-Jepar

Masjid Astana Mantingan
Wisata Masjid dan Makam Mantingan berada di Desa Mantingan, Tahunan, 5 km dari sentra kota, dibangun pada 1481 Saka (1559 M) oleh Pangeran Hadirin. Ada makam Pangeran Hadirin, Ratu Kalinyamat, Patih Sungging Badarduwung, dan Cie Gwi Gwan.
Selain masjid dan makam, di Mantingan juga ada peninggalan purbakala, Gapura Mantingan. Gapura yang dibangun 1927 itu semula melintang di jalan yang menghubungkan Mantingan-Sukodono, hingga tembus hingga pasar Ngabul (Kecamatan Tahunan).
Bekerja sama dengan Dinas Purbakala, Pemkab Jepara memindahkan material gapura orisinil ke lokasi baru, sekitar seratus meter arah timur dari lokasi lama. Tepatnya, menjadi pintu masuk dari arah selatan menuju kompleks makam Ratu Kalinyamat dan Sultan Hadlirin. Di lokasi lama, dibangun duplikat gapura yang berukuran lebih besar.

Dulu Masjid ini semuanya berbahan dasar kayu jati, namun sesudah di rehab dan diperbesar bangunan ini konstruksinya bermetamorfosis beton dan berdinding tembok menyerupai masjid modern ketika ini. Namun beberapa serpihan bangunan masih menyisakan kekunoannya dengan memakai kayu sebagai materi bangunannya. Sebagai pola ruang masjid serpihan depan plafonnya terbuat dari kayu jati lembaran yang dipolitur berkilat. Begitu pula tiang atau soko gurunya, meski terbuat dari dari beton namun serpihan luar dililit oleh kayu dan diukir . Sehingga jikalau kita salat di dalam masjid ini nuansa kekunoannya akan terasa sekali.
Masjid Baitul Makmur berada di sebelah selatan Alon-kota kota Jepara tepatnya di Jl RA Kartini 1
Kauman, Jepara Jepara 59417 Jawa Tengah

Gapura Masjid Jami' Baiturrohman I, di Robayan
Masjid Jami' Baiturrohman I Robayan konon ialah peninggalan Wali. Walaupun kini sudah di renovasi dan bentuk awalnya sudah tidak kelihatan lagi, tetapi ada yang tidak di ubah dan dibiarkan masih menyerupai aslinya yaitu pada Gapura Masjid.
Masjid Jami’ Baiturrohman I terdapat di Jalan Raya Gotri-Welahan KM 1, tepatnya di Desa Robayan Kecamatan Kalinyamatan Kabupaten Jepara.

Kelenteng Hian Thian Siang Tee
Kelenteng Hian Thian Siang Tee lokasinya terletak terletak 24 km ke arah selatan dari sentra kota Jepara, di Desa Welahan Kecamatan Welahan Kabupaten Jepara, sebuah Desa yang menyimpan peninggalan kuno Tiongkok dan menjadi salah satu aset wisata sejarah di Jepara, dimana berdiri megah 2 buah kelenteng yang dibangun seorang tokoh pengobatan dari Tiongkok berjulukan Tan Siang Hoe bersama dengan kakaknya berjulukan Tan Siang Djie. Untuk menuju Lokasi Wisata ini didukung dengan aneka macam prasarana diantaranya jalan beraspal sanggup memakai kendaraan roda dua maupun roda empat atau angkutan umum yang lain, lantaran lokasi Obyek tersebut berdekatan dengan pasar Welahan

Candi Bubrah dan Candi Angin
Candi Bubrah terdapat di desa Tempur, Kecamatan Keling, Kabupaten Jepara. Candi Bubrah ialah candi yang belum di ketahui asal muasal dan siapa pembuatnya serta pada zaman kapan candi bubrah di buat.
Ahli arkeologi atau sejarah, bisa dikatakan belum pernah menyidik keberadaan bangunan ini secara serius. Berjarak sekitar 2 km ke arah puncak, Candi Bubrah bisa dilihat berada di sisi kiri jalur pendakian. Bangunan ini terdiri dari dua kelompok. Satu kelompok di serpihan yang lebih rendah, dan satu kelompok lagi berada di serpihan yang lebih tinggi. Sedangkan Candi Angin sendiri, dengan bentuk dan huruf yang sama menyerupai candi Bubrah berada di puncak.
Sebutan Puncak Candi Angin, oleh masyarakat desa setempat tentu saja bukan tanpa sebab. Pemberian nama tersebut terjadi lantaran masyarakat menemukan dua buah situs budaya berupa bangunan arsitektur kuno yang terdiri dari susunan batu-batu persegi yang tidak sama ukurannya.
Susunan batu-batu tersebut membentuk sebuah bangunan, yang meskipun terlihat rapuh, namun pada kenyataannya tidak rubuh meski diterpa angin ribut di ketinggian gunung. Belum ada yang berani secara resmi memperkirakan berapa usia bangunan bersusun dari watu ini.

Sebenarnya masih banyak lagi Wisata Sejarah di Kota Jepara, silahkan ditambah ……
Wisata Cagar Budaya di Jepara KLIK DI SINI

Terkini Wisata Alam Di Jepara



Karimunjawa
Karimunjawa terdiri dari 3 desa (Karimun, Kemojan dan Parang). Obyek wisata Bahari terpadu Taman Nasional Laut Karimunjawa ini merupakan salah satu daerah wisata unggulan di tingkat regional bahkan International, Karimunjawa mempunyai keindahan alam bawah maritim yang alami/perawan dan sangat menakjubkan, dengan aneka jenis terumbu karang yang paling lengkap di dunia, biota maritim dan ikan karang beraneka warna, hamparan pasir putih di setiap pulau dari 27 pulau yang ada menjadikan Karimunjawa laksana nirwana bagi pengunjung wisatawan baik mancanegara maupun domestik.
Kebijakan pengembangan pariwisata di Taman Nasional Karimunjawa diarahkan pada wisata berwawasan lingkungan, minat khusus atau sering disebut Ekowisata/Ecotourism/wisata alam dan ekosistem utama kawasan. Adapun wisata alam yaitu kegiatan perjalanan atau sebagaian dari kegiatan wisata yang bersifat wisata minat khusus yang dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati tanda-tanda keunikan dan keindahan alam di Taman Nasional, sedangkan ekosistem utama daerah yaitu Hutan Hujan Tropis Dataran rendah, Hutan Mangrove, Terumbu Karang, Hutan Pantai, Padang lamun dan rumput laut.
Sekarang juga sudah tersedia sarana transportasi ke Karimunjawa dari dermaga Pantai Kartini yaitu KMP. MURIA (waktu tempuh 6 jam) dan Kapal Cepat KARTINI I (waktu tempuh 2,5 jam).

Pulau Panjang
Pulau Panjang terdapat di sebelah barat Pantai Kartini berjarak sekitar 1,5 km. merupakan pulau berpantai landai dan berpasir putih. Pulaunya rimbun lantaran beberapa jenis tumbuhan keras tumbuh di sana. Pohon-pohonya yang tinggi sangat menarik bagi banyak sekali jenis burung (camar, bangau, blekok) untuk tinggal dan berkembang biak.
Pengunjung sanggup mengelilingi pulau dengan berjalan menyusuri pantai atau menyusuri jalan (paving block) sambil menikmati pemandangan di kanan kiri. Selain itu, pantai berpasir putih dan maritim dangkal dengan terumbu karang juga merupakan pemandangan yang cukup menarik, terutama bagi yang suka mancing dan mandi laut.
Di Pulau Panjang juga terdapat makam tokoh islam (seorang guru), Syeikh Abu Bakar namanya. Terdapat pula mercusuar yang hingga kini masih berfungsi untuk memandu kapal-kapal yang mengarungi Laut Jawa.
Untuk hingga di Pulau Panjang sanggup memanfaatkan bahtera wisata "Sapta Pesona" dari Pantai Kartini atau Pantai Bandengan dengan tarif yang relatif murah. Bagi yang ingin berkemah tidak perlu khawatir, lantaran di sana juga tersedia sarana MCK yang cukup memadai.

Pulau Mandalika
Pulau Mandalika letaknya berhadapan pribadi dengan Objek Wisata Benteng Portugis dengan jarak kira-kira 2 km. Untuk mengunjungi pulau ini sanggup menggunakan bahtera nelayan bermesin tempel dengan waktu tempuh tidak lebih dari 0,5 jam.
Pulau ini tidak berpenghuni, hanya 1 orang operator/penjaga mercusuar yang bertugas di sana. Alamnya berupa hutan yang masih perawan sehingga banyak binatang berbisa mirip : ular, kalajengking, dan kepiting hitam (gotho). Pantainya curam dan berbatu sehingga pulau ini dikelilingi maritim yang cukup dalam.
Bagi yang suka memancing, sanggup melaksanakan acara ini baik dari daratan Pulau Mandalika atau dari bebatuan yang ada di bawah Benteng Portugis atau sanggup juga dengan menyewa perahu. Ikan yang diperoleh pemancing biasanya jenis kerapu, kakap putih, gerabah, pari, dan sembilang.

Pantai Kartini
Obyek Wisata Pantai Kartini terletak 2,5 km ke arah barat dari Pendopo Kabupaten Jepara. Obyek wisata ini berada di kelurahan Bulu kecamatan Jepara dan merupakan obyek wisata alam yang menjadi dambaan wisatawan.
Berbagai sarana pendukung mirip dermaga, sebagian aquarium Kura-kura, motel, permainan bawah umur (komedi putar, mandi bola, bahtera arus), dan lain-lain telah tersedia untuk para pengunjung. Suasana di sekitar pantai yang cukup sejuk memang menyampaikan kesan tersendiri buat pengunjung, sehingga tempat ini sangat cocok untuk rekreasi keluarga atau program santai lainnya.
Di tempat ini pula para pengunjung sanggup melepaskan lelah dengan duduk-duduk di bawah gazebo sambil menghirup udara segar bersama terpaan angin laut, terdapat pula formasi toko souvenir kerajinan maritim yang sanggup dijadikan oleh-oleh para wisatawan.
Kawasan dengan luas lahan 3,5 ha ini merupakan daerah yang strategis, lantaran sebagai jalur transportasi maritim menuju obyek wisata Taman maritim Nasional Karimunjawa dan Pulau Panjang.

Pantai Tirto Samodra
Pantai Tirto Samudro atau yang dikenal oleh masyarakat umum dengan sebutan Pantai Bandengan terletak 7 km sebelah utara dari pusat kota. Pantai yang airnya jernih dan berpasir putih ini sangat cocok untuk lokasi mandi . tak jarang para wisatawan yang tiba ke obyek ini sengaja melaksanakan mandi laut. Umumnya mereka anak-anak, sampaumur dan para wisatawan manca negara. Biasanya ketika yang paling disukai yaitu pada waktu pagi hari dan di ketika sore menjelang senja dimana akan tampak panorama sunset yang memukau.
Di lokasi ini pula kita sanggup bersantai ria dan duduk duduk di atas shelter sambil menikmati semilir angin pantai serta udara yang masih alami (tanpa polusi). Kawasan obyek wisata yang lahannya cukup luas dan sebagian besar ditumbuhi rerimbunan pohon-pohon pandan ini memang cocok untuk kegiatan sampaumur mirip kemah, volley pantai, sepeda santai atau kegiatan-kegiatan serupa. Selain itu pula di dalam area obyek wisata ini sering dipakai ajang permainan moto cross dan pertunjukan ekspo layang-layang baik regional, nasional maupun internasional.
Obyek wisata ini sanggup di jangkau dengan gampang oleh kendaraaan umum, dikarenakan telah tersedia prasarana jalan yang sudah beraspal dan sudah ada angkutan kota yang pribadi menuju lokasi obyek wisata tersebut. Sedangkan makanan khas yang sanggup dinikmati oleh para pengunjung di obyek wisata tersebut yaitu kerang rebus, rajungan, ikan bakar serta pindang srani.
Menurut catatan sejarah, pantai Bandengan ternyata masih terkait erat dengan kehidupan Pahlawan Nasional yang juga tokoh emansipasi perempuan yaitu RA Kartini pantai tersebut merupakan tempat yang menarik yang menjadi kenangan manis buat putra putri Bupati Jepara ini. Gadis yang lincah dengan panggilan TRINIL ini semasa kecilnya sering sekali berwisata ke pantai ini bersama Bangsawan Hindia Belanda yaitu Ny. Ovink Soer (Isteri asisten residen) bersama suaminya, pada ketika liburan pertama menjelang kenaikan kelas mengajak RA Kartini beserta adik-adiknya Roekmini dan Kardinah untuk menikmati keindahan pantai tersebut.
Kartini dan kedua adiknya mengikuti Ny. Ovink Soer mencari kerang sambil berkejaran menghindari ombak yang menggapai kaki mereka. Kepada Kartini ditanyakan apa nama pantai tersebut. Di jawab dengan singkat "Pantai Bandengan" kemudian Ny. Ovink Soer menyampaikan di Holland pun ada pantai yang hampir sama dengan Pantai Bandengan, hanya ada sedikit perbedaan bahwa airnya hambar namanya SCHEVENINGEN. Secara impulsif Kartini menyela "..kalau begitu kita sebut saja Pantai Bandengan ini dengan "KLEIN SCHEVENINGEN".
Berawal dari hal di atas, maka hingga kini Pantai Bandengan terkenal dengan sebutan KLEIN SCHEVENINGEN (bahasa Belanda : KLEIN berarti pantai dan SCHEVENINGEN yaitu nama pantai di negeri Belanda).
Selain Pantai Bandengan merupakan tempat yang pernah mengukir sejarah perjalanan harapan RA Kartini. Di pantai itulah RA Kartini dan Mr. Abendanon mengadakan pembicaraan empat mata yang bekerjasama dengan permohonannya untuk berguru ke negeri Belanda, meskipun hasilnya secara resmi permohonannya kepada pemerintah Hindia Belanda ditarik kembali dan biaya yang sudah disediakan buat RA Kartini diberikan kepada perjaka berasal dari Sumatera yaitu Agus Salim (KH. Agus Salim alm.).
Sementara itu dikisahkan bahwa obyek wisata Pantai Bandengan masih ada keterkaitanya dengan legenda asal permintaan Karimunjawa. Dalam legenda itu disebutkan bahwa lantaran terdorong rasa prihatin akan sikap anaknya yang nakal/bandel, maka Sunan Muria memerintahkan puteranya yaitu Amir Hasan pergi ke utara menuju sebuah pulau yang nampak "kremun-kremun" dari puncak Gunung Muria. Kepergian ini dengan tujuan untuk memperdalam sekaligus menyebarkan ilmu agama. Kelak pulau yang dituju itu dinamakan Pulau Karimunjawa. Dalam perjalanan itu sampailah mereka di pantai yang banyak terdapat paya-paya dan ikan banding. Sampai kini tempat ini dinamakan Desa Bandengan dan pantai yang terletak di desa itu disebut pula Pantai Bandengan.

Pantai Mpurancak
Pantai Mpurancak Wilayah Jepara terkenal dengan keindahan pantai pasir putih, hampir semua pantai yg berpasir putih untuk dijadikan tempat wisata,salah satu yang tak kalah menarik yaitu pantai Mpurancak, daerah ini banyak ditemui pilihan makanan hidangan seafood.
Pantai Mpurancak terlentak di Desa Karang Gondang, Kecamatan Mlonggo. Dapat dijangkau kira-kira 8 KM dari pusat kota jepara.
Pantai ini masih terlihat sepi, lantaran memang belum banyak yang mengenal wilayah ini.
Namun semenjak empat tahun terakhir, daerah ini sudah mulai dikelola secara swadaya oleh masyarakat setempat dengan memanfaatkan keindahan pantai dan tumbuh-tumbuhan rimbun di sekelilingnya.

Pantai Pungkruk
Pantai Pungkruk yang berlokasi di Desa Mororejo berjarak 7 km. dari kota Jepara. Pantainya datar dan berkarang, di lokasi ini terdapat banyak rumah makan tradisional yang menyajikan hidangan makanan maritim (seafood) dengan hidangan andalan yaitu ikan bakar. Ada beberapa rumah makan yang ditata cukup rapi, sebagian bangunannya berupa gazebo yang berada di atas laut/ tambak. Bahkan ada beberapa pengusaha yang melengkapi tempat usahanya dengan karaoke.

Pantai Guamanik Pecatu
Ada lagi keindahan yang terkuak dari kota Jepara, yaitu keindahan Pantai Guamanik Pecatu. Pantai Guamanik Pecatu ini terletak di sebelah selatan Benteng Portugis, desa Ujung Watu Kecamatan Donorojo, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Lokasi pantai ini berdekatan dengan letak Benteng Portugis bahkan pantainya menyatu hanya dibatasi oleh sungai kecil. Diujung selatan pantai Guamanik Pecatu terdapat perbukitan yang cukup tinggi yang ditumbuhi oleh pepohonan liar.
Pantai Guamanik Pecatu, pantai dengan background perbukitan yang sangat indah. Di pantai ini  anda juga bisa melihat dan menikmati keindahan maritim yang dihiasi dengan hamparan pasir putih yang begitu higienis dan cantik. Dan disini anda bisa melaksanakan banyak sekali acara mirip bermain dipantai, berjalan-jalan mengelilingi bukit atau bahkan tracking menaiki perbukitan untuk melihat keindahan pemandangan Benteng Portugis dan juga pulau Mandalika.

Pantai Teluk Awur
Salah satu pantai di kabupaten Jepara yang cukup indah dan menarik untuk di kunjungi yaitu Pantai Teluk Awur.
Pantai ini terletak di Desa Teluk awur kecamatan Tahunan sekitar 4 km ke arah selatan dari pusat kota Jepara, namun demikian kalau dilihat pantai ini tidak kalah menariknya dengan pantai lainnya yang ada di Jepara. Setiap Event Lomban pantai ini juga gak kalah ramainya dengan pantai-pantai lainnya dan banyak juga hiburan-hiburan yang menarik .
Setiap hari Minggu atau libur pantai ini cukup ramai dikunjungi oleh pelancong baik dari sekitar Jepara sendiri, ada pula warga luar kota Jepara yang juga mampir mencoba melihat keindahan pantai yang masih alami ini.
Untuk yang mempunyai hobi berenang Pantai Teluk Awur kondisi airnya cukup higienis lantaran jauh dari lalangnya bahtera dan kapal, sehingga kondusif kalau dipakai untuk mandi dan berenang.

Pantai Semat
Satu lagi tempat wisata pantai alternatif warga Jepara , selain Teluk Awur yaitu pantai desa Semat kecamatan Tahunan Jepara juga menjadi tujuan warga Jepara ketika sedang libur. Lokasinya gampang dijangkau yaitu dari stadion Kamal Djunaidi ke arah selatan kira-kira 7 KM. Jika hari Minggu atau Jumat tiba pantai yang merupakan bab desa Semat yang terkena erosi ini ramai oleh hadirnya warga Jepara . Mereka kebanyakan tiba dengan menggunakan sepeda motor sendiri-sendiri atau berombongan, sehingga mereka menciptakan keramaian tersendiri di pantai yang memang indah pemandangannya ini. Selain hanya duduk-duduk bersama dengan melihat hamparan maritim yang membiru , sebagian mereka ada yang membawa alat tangkap ikan , mirip pancing, jaring atau branjang. Karena garis pantainya telah diberi pagar pembatas dari beton para pengunjung sanggup duduk-duduk di sepanjang pantai , sebagian ada juga yang duduk di rumah-rumahan kecil untuk berteduh dengan melihat ombak yang saling berkejaran.

Pantai Ombak Mati
Di Pantai Bondo, kita bisa mandi air laut. Lautnya dangkal, airnya jernih, dan ombaknya mati. Tempat bilas juga tersedia, tak jauh dari ‘laut ombak mati’.
Lokasinya bisa ditempuh kalau dari kota jepara sendiri kira-kira 25 KM kearah utara nanti kalau ada pertigaan lampu merah di daerah mlonggo depan madrasah ada plang goresan pena arah bondo nanti belok kekiri dan lurus, juga ada angkot yang menuju kesana tapi untuk pagi hari saja, sebelum hingga di bondo kita akan melewati tiga desa yaitu desa Jambu, Srobyong, dan Karanggondang, Kalau kita dari daerah keling atau pati bisa lewat jalur menuju PLTU di daerah  Wedelan atau juga bisa lewat jalur pertigaan depan pasar Kembang melewati desa Kancilan, Tubanan, dan Kaliaman, kalau ditempuh dari daerah Bangsri bisa lewat perempatan bangsri kearah Jerukwangi atau juga bisa lewat daerah Jetis di pertigaan selatan lapangan Bangsri kalau lewat sana akan disuguhi hutan belantara sekitar 7 KM.

Gunung Genuk
Gunung Genuk dikenal juga dengan nama Gunung Donorojo disebut juga dengan nama Gunung Clering yaitu sebuah gunung yang terletak di ujung utara pulau jawa atau tepatnya di semenanjung Gunung Muria Jawa tengah. Gunung Clering termasuk status daerah Cagar Alam, setidaknya di kelilingi oleh enam desa di antaranya yaitu Desa Banyumanis, Ujung watu, Clering, Sumber Rejo, Blingo. Luas cagar alam clering sendiri ketika ini sekitar 1238,4 hektar dan 50 persen telah mengalami kerusakan parah.

Wisata pegunungan desa Tempur
Wisata pegunungan desa tempur Jepara yaitu tempat dimana terdapat lereng-lereng pegunungan yang sangat asri dan sejuk. Desa tempur merupakan tempat tertinggi di Kabupaten Jepara letaknya dilereng Gunung Muria masuk wilayah kecamatan Keling tepatnya bila arah dari Kota Jepara sehabis kecamatan Bangsri.
Jarak antara dari pusat kota Jepara ke wisata pegunungan desa tempur Jepara sekitar 50 km kearah timur, berhawa sejuk dan merupakan jalan masuk ke situs Candi Angin yang disinyalir berkaitan erat dengan sejarah kerajaan yang pernah ada di Jepara.
Potensi Pariwisata yang dimiliki desa tempur cukup menarik,diantaranya :
  • Sungai berbatu yang airnya jernih dan mengalir sepanjang tahun
  • Tebing berbatu yang cukup tinggi di sepanjang pemikiran sungai dihiasi rumpun pepohonan dan percikan-percikan air
  • Alam pegunungan dengan hawa yang sejuk ,tanah yang subur,dan penduduk tradisional yang ramah.

Pantai Blebak
Pantai blebak yaitu pantai yang berada di desa sekuro, kecamatan mlonggo, kabupaten Jepara, lokasinya sanggup ditempuh kalau dari pusat kota kira-kira 25 KM ke arah utara (Bangsri, Keling hingga kota Pati). Pantai ini sangatlah mempunyai daya tarik yang begitu besar lengan berkuasa untuk para pengunjung  yang hobi berlibur ke pantai, pantai ini mempunyai kebersihan yang di selimuti karang-karang halus yang menciptakan kita merasa tenang di hati , pantai ini jarang di masuki oleh para orang makanya masih higienis dan nyaman, meskipun itu di pantai blebak mempunyai wahana yang menciptakan para pengunjung tidak menyesal kalau berkunjung di pantai blebak ini, wahana yang di berikan oleh pantai blebak ini mirip Perahu sapta pesona, kid’s park, becak air dan kolam lumba-lumba.

Pantai Suweru
Pantai Suweru terdapat di desa balong Jepara dan bisa dituju lewat pertigaan di sebelah timur kantor kecamatan kembang atau di sebut juga pertigaan “ngeplas”, menuju desa tersebut tidak ada angkutan jadi sebaiknya menggunangan kendaraan pribadi, sehabis melewati hutan jati sekitar 10 KM akan hingga di sebuah jembatan, itu yaitu jembatan pembatas desa Balong dan Jinggotan kecamatan Kembang, sehabis melewati jembatan itu akan menaiki sebuah bukit di tengah pohon karet disana ada pertigaan, lurus ke daerah sentul desa Dermolo, dari pertigaan kekiri itu menuju ke simpang lima balong, atau juga disebut simpang ruwet atau proliman, menuju ke pantai seweru cukup erat namun harus melewati jalan berbatu di tengah hutan karet. Pantai ini juga di sebut pantai waden atau juga banyu towo, sehabis melewati hutan karet akan menjumpai gereja tertua di desa balong yang bersebelahan dengan masjid, disana juga tempat balai desa balong, sehabis melewati daerah tersebut kita akan disuguhi jalan bebatuan menuju pantai dan melewati kebun kopi susu, meskipun jalannya terjal namun akan mencicipi sebuah petualangan yang menakjubkan lantaran sehabis melewati jalan tersebut akan telihat pantai berpasir hitam yang sangat indah dari atas bukit kebun kopi yang juga di kelilingi pohon kelapa menjulang tinggi, di sekitar pantai seweru terdapat dermaga kapal pengangkut pasir dan juga pantai lainnya yaitu pantai yang penuh dengan karang yang dikenal dengan nama pantai karangan.

Pantai Bayuran
Pantai bayuran terletak di erat pantai bondo berada di desa Tubanan sekitar 4 km dari pantai bondo, sebelah barat dari pasar persil, pantai ini juga belum terlalu banyak di kenal masyarakat jepara sentral mebel jepara, lantaran belum mempunyai fasilitas dan juga jarang sekali orang mengunjungi pantai ini, pantai berpasir hitam ini letaknya berdekatan dengan PLTU Tanjung Jati B, pantai ini memang bersebelahan dengan rumah rumah warga kampung, jalan yang harus di lalui pantai ini sudah tidak mengecewakan baik, lantaran sudah ada jalan aspal dan melewati banyak pematang sawah.
Pantai ini berpotensi sebagai tempat wisata di kemudian hari, lantaran belum ada investor yang berani membangun fasilitas dan prasaranan di pantai ini maka pantai ini masih terbengkalai, di sana sini masih banyak sampah kalau sedang ada ombak besar, pantai ini cocok untuk para pemancing lantaran ikannya masih tidak mengecewakan banyak.

Pantai Beringin
Pantai beringin yaitu pantai di erat pantai suweru di daerah desa balong kecamatan kembang kabupaten jepara pusat mebel jepara. Pantai beringin atau warga setempat menyebutnya pantai ringin yaitu pantai yang rindang lantaran banyak pepohonan, di pantai ini juga sudah ad ataman bermain kecil, pantai ini juga sanggup di jalan masuk lewat desa keling, pantai beringin setiap hari libur selalu di padati pengunjung local atau masyarakat jepara yang tinggal di lereng gunung untuk menikmati pemandangan laut.
Di pantai beringin juga sangat cocok untuk berpiknik, pantai ini juga sering di gunakan para muda mudi untuk berpacaran, pemandangan yang bagus di pantai ini pada pagi hari ketika matahari terbit. Pantai beringin ini juga akan menjadi potensi wisata maritim yang indah di daerah jepara

Pantai Pailus
Pantai Pailus terletak sekitar 8 km ke utara dari kota Jepara, tepatnya di Desa Karanggondang, Kecamatan Mlonggo. Pantai ini mempunyai potensi wisata yang cukup baik untuk dikembangkan, namun belum banyak wisatawan yang mengetahui keberadaan pantai ini.
Sejauh ini, pengelolaan Pantai Pailus diserahkan oleh Pemda kepada pengurus Desa Karanggondang. 

Belik Bidadari dan Jaka Tarub
Lokasi Belik Bidadari dan Jaka Tarub ada di Desa Daren kecamatan Nalumsari, Kabupaten Jepara. Lebih tepatnya ada di belakang Masjid yang ada di Dukuh Rahayu di desa Daren. Dapat dijangkau dari Jepara atau dari kota Kudus, lantaran tepat di jalan raya Jepara-Kudus. Tidak sulit untuk menuju lokasi Belik Bidadai dan Jaka Tarub, lantaran daerah tempat adanya kolam tersebut telah dikenal oleh masyarakat. Makara banyak angkutan dari pusat kota yang menyampaikan untuk mengantarkan anda ke kolam Belik Bidadari dan Jaka Tarub
Belik Bidadari dan Jaka Tarub merupakan sebuah kolam air dangkal yang dipagari oleh dinding. Tempat tersebut biasanya ramai pada malam hari, terutama pada malam Jumat Wage  dan malam satu Syuro. Keadaan tersebut terjadi lantaran banyaknya orang yang percaya bahwa kalau pada malam-malam tersebut mandi atau membasuh muka dengan air dari tempat tersebut, maka wajah orang tersebut akan tampak higienis dan bercahaya. Selain itu orang juga percaya bahwa rejeki akan dilancarkan kalau mandi di malam 1 syuro dengan air di tempat tersebut.

Waduk Punden
Waduk Punden terdapat di Desa Gemulung, Kecamatan Pecangaan, Kabupaten Jepara. Dari Arah Semarang ke pertigaan Kantor Kecamatan Pecangaan belok kanan maka anda hingga ke Desa Gemulung.
Bagi anda yang hobi memancing, di desa Gemulung Kecamatan Pecangaan terdapat sebuah waduk punden hijau nan indah dengan suasana yang tenang jauh dari keramaian karna untuk mencapai lokasi tersebut harus melewati jalan perkampungan, namun ketika ada lomba memancing selalu diikuti oleh ratusan penduduk dari banyak sekali tempat dan kalangan.Waduk yang semula berfungsi sebagai pengairan sawah di sepanjang pemikiran sungai desa Gemulung, Krasak, Lebuawu, bahkan kala debit airnya penuh sanggup mengairi sawah di Kecamatan Kalinyamatan. Karena dikelilingi dengan flora yang besar-besar dan rindang : menciptakan lokasi waduk ini kian asri : pohonnya pun ada yang mencapai usia ratusan tahun : tempat ini teduh dan nyaman untuk bersantai, memancing dan berperahu, mengitari indahnya suasana waduk.
di waduk punden ini mempunyai fasilitas yaitu empat Mancing, Perahu, Gazebo, Pohon Ratusan Tahun dll

Telaga Sejuta Akar
Letaknya di Desa Bondo kecamatan Bangsri + 25 km dari pusat kota Jepara. Telaga sejuta akar
merupakan obyek wisata gres dengan pemandangan utama berupa pohon karet dan mata air mirip telaga. Dengan penataan lingkungan dan perbaikan jalan masuk menuju objek, diperlukan wisatawan sanggup menikmati panorama, hawa yang sejuk, dan hidangan ikan air tawar yang masih segar.

Gua Tritip
Goa Tritip Terletak di desa Ujung Watu, Kecamatan Keling atau 45 Km sebelah utara kota Jepara berdekatan dengan benteng portugis.
Pada zaman dahulu gua tritip dipakai oleh Mbah Joyo Kusumo untuk bertapa yang kemudian kini banyak diartikan orang sebagai tempat petilasannya. Tiap malam jum'at diberi sesajen berupa wedang gula dan wedang kopi. Namun pada malam jum'at wage sajian itu ditambah dengan kelapa muda dan bubur merah putih. Di sekitar daerah tersebut terdapat bahtera kayu. Perahu tersebut konon katanya menjadi tempat pertapaan Mbah Joyo Kusumo.
Namun kini bahtera yang terletak di gua tritip sudah tinggal setengah lantaran banyak diambil oleh orang-orang yang berkunjung disana untuk menciptakan api unggun dan lain sebagainya. Banyak pengunjung yang tiba pada malam jum'at wage supaya hajatnya tercapai sehabis melaksanakan pertapaan melalui mediator mbah Joyo Kusumo kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Gua Manik
Goa Manik Berada di desa Sumanding kecamatan Keling kabupaten Jepara. Gua ini kurang lebih 5 km berada berdekatan dengan Air Terjun Songgolangit. Untuk menempuh daerah tersebut harus berhati-hati lantaran jalan yang akan ditempuh sangat licin, curam dan terjal.
Dilokasi tersebut terdapat 2 buah gua yang berdekatan. Namun yang satu berada di bawah tepat di pancuran air. Konon gua tersebut dipakai oleh Begawan Manikyoso Namun kini banyak dipakai oleh orang-orang untuk bertapa supaya keinginannya sanggup tercapai.

Gua Sakti
Gua Sakti terletak di daerah administratif kabupaten Jepara. Tepatnya di desa Plajan, Kecamatan Pakis Aji. Sekitar 11 kilometer dari pusat kota Jepara.
Jika anda berkunjung ke Gua Sakti anda akan mendapat suguhan pemandangan yang sanggup menentramkan hati. Alam yang belum dijamah menciptakan daerah sekitar tempat tersebut masih asri dan sejuk. Anda juga sanggup menemukan tetesan air di dalam gua Sakti tersebut. Selain itu di sekitar tempat gua berada ada beberapa gazebo yang sanggup dipakai oleh wisatawan untuk bersantai. Selain menikmati pemandangan, anda juga sanggup melaksanakan foto selfie berlatar belakang gua yang unik tersebut. Atau kalau anda berani, anda sanggup memasuki dan menelusuri gua Sakti.
Jalan menuju lokasi gua cukup mudah. Anda sanggup membawa kendaraan roda dua atau roda empat kalau ingin pergi ke Gua Sakti. Keadaan jalanannya masih baik sehingga sanggup menambah kenyamanan dalam berkendara. Bahan bakar dan fasilitas merupakan satu- satunya biaya kalau anda ke gua Sakti.

Wono Pinus Setro
Wono Pinus Setro atau lebih dikenal tinesan yang terletak di desa batealit kabupaten Jepara merupakan salah satu alternatif wisata alam yang murah meriah, suhu perbukitan yang sejuk, pemandangan perbukitan yang hijau serta hutan pinus yang asri menciptakan tempat ini dikenal dan dikunjungi banyak orang.
Tempat ini sangat cocok untuk meringankan penat, menghilangkan stres sehabis capek bekerja
sayangnya ditempat ini belum ada fasilitas yang memadahi , wc umum, tempat parkir, warung makan pun belum ada disini, jadi kalau mau kesini harus bawa bekal dari rumah
untuk mencapai ke tempat ini cukup mudah, hanya sekitar 15 menit dari pasar batealit, kalau dari pasar batealit tinggal lurus aja ke timur melewati kecamatan batealit dan desa setro ikuti jalan terus hingga deh di hutan pinus, tapi hati-hati lantaran sekitar 500 meter sebelum ke hutan pinus jalannya berbatuan lantaran bekas jalan aspal yang rusak dan belum diperbaiki.
Selain itu di Wono Pinus Setro juga terdapat beberapa air terjun. Di sebelah selatan Setro ada riam yang berundak dan di sebelah utara ada air terjun bertingkat tiga yang oleh warga sekitar dinamai riam Sumenep. Kedua riam ini hanya sanggup ditempuh dengan cara jalan kaki dan tidak ada petunjuk arah jalan untuk hingga lokasi air terjun.
Untuk mencapai riam Sumenep dibutuhkan waktu sekitar 40 menit dari Wono Pinus Setro.

Sreni Indah
Sreni Indah merupakan daerah hutan lindung yang dipenuhi dengan jenis tumbuhan pinus dan berada di kaki Gunung Muria. Sehingga berhawa sejuk dan cukup nyaman untuk tempat rekreasi. Biasanya di liburan panjang selesai sekolah, tempat ini dipakai untuk berkemah, pendakian dan jalan-jalan santai. Sreni Indah yaitu termasuk tempat perkemahan tingkat nasional, terbukti Sreni Indah berkali-kali menjadi tuan rumah jambore nasional. Hutan yang pernah di Gunakan untuk perkemahan Saka Wana Bhakti Tingkat Nasional berdiri di atas lahan seluas 110 hektare. Dan di kelola oleh Perusahaan Hutan Negara Indonesia (Perhutani)
Lokasi Sreni Indah ini terletak di lereng Gunung Muria, 35 Km sebelah timur Kota Jepara tepatnya di Desa Bategede Kecamatan Nalumsari. Untuk hingga ke Hutan Sreni Indah wisatawan bisa menggunakan kendaraan Pribadi, baik kendaraan beroda empat maupun sepeda motor atau bisa memanfaatkan angkutan umum (tapi tidak selalu ada per jam). Wisatawan harus waspada, lantaran jalan yang akan ditempuh banyak jalan yang curam dan berbelok-belok.

Bongpes
Bongpes atau Bendung Karet Welahan Bum merupakan obyek wisata yang terletak di Desa Gerdu, kecamatan Pecanga’an, Kabupaten Jepara atau sekitar empat kilo meter dari pusat kecamatan Pecangaan. Lokasinya gampang dijangkau lantaran berbatasan pribadi dengan Kabupaten Demak
Bendung Karet ini cukup unik lantaran bisa mengembang dan mengempis dengan sendirinya. Mengembang ketika tekanan air semakin banyak atau ketika demam isu penghujan tiba, semantara itu akan mengempis ketika air berkurang atau kemarau panjang datang. Oleh masyarakat sekitar namanya kian terkenal dengan bongpes, lantaran bendungan karet yang bisa mengembung dan mengempes dalam bahasa jawa disebut ngembong dan ngempes di singkat menjadi Bongpes

Air Terjun Songgo Langit
Obyek wisata Air Terjun Songgolangit Jepara ini terletak di desa Bucu kecamatan Kembang 30 km sebelah utara dari kota Jepara. Air terjun ini mempunyai ketinggian 80 meter dan lebar 2 meter. Konon berdasarkan dongeng bahwa tempat ini akan menjadikan infinit muda bagi para pengunjung yang melaksanakan cuci muka ataupun mandi.
Panorama alam di sekitar obyek wisata ini begitu indah dan udaranya cukup nyaman, sehingga sangat cocok untuk program santai atau kegiatan rekreasi lainnya. Di tempat ini pula banyak dijumpai kupu-kupu yang beraneka ragam jumlahnya dengan warna-warni yang cukup indah. Unyuk mencapai obyek wisata tersebut sanggup ditempuh dengan kendaraan roda 2 maupun roda 4 dengan kondisi jalan beraspal.
Menurut legenda, Dikisahkan ada seorang jejaka yang berasal dari desa Tunahan menjalin cinta dengan seorang gadis elok asal Dukuh Sumanding Desa Bucu Kecamatan Kembang. Jalinan cinta mereka ahirnya berlanjut hingga ke jenjang perkawinan. Di sini diceritakan bahwa antara desa Tunahan dan desa Bucu terbentang sungai (sekarang ini sungai yang berada di atas obyek wisata tersebut airnya mengalir ke bawah menjadi air terjun). Pada zaman dahulu seorang pria melamar seorang perempuan harus membawa perabotan dapur mirip wajan, piring, gelas, dll. Serta membawa binatang piaraan kerbau, sapi, kambing,dll.
Pada suatu fajar si isteri bersiap menyiapkan makanan pagi untuk si suami tercinta. Dalam penyediaan sarapan tersebut si isteri kurang hati-hati sehingga menjadikan suara-suara alat dapur yang saling bersentuhan. Alkisah, sang mertua menegur anaknya : "Ojo glondhangan, mengko mundhak bojomu tangi" atau dalam bahasa Indonesia : "Jangan gaduh, nanti suamimu terbangun". Rupanya si suami salah mendengar "Kerjo kok glondhangan, rumangsamu barange bojomu" atau dalam bahasa Indonesia "Kerja kok gaduh, memangnya barang bawaan suamimu".
Pada ketika itu juga si suami merasa tersinggung dengan perkataan sang mertua itu, kemudian pada suatu tengah malam kedua pengantin tersebut berniat pergi dari rumah untuk pindah ke tempat asal suami dengan mengendarai pedati/gerobak yang ditarik oleh sapi. Oleh lantaran jalannya begitu gelap, maka pedati yang mereka naiki salah jalan (kesasar) sehingga terasa pedati tersebut masuk jurang yang sangat dalam dan sepasang pengantin tersebut hilang tidak ada yang mengetahui keberadaanya.
Legenda tersebut bersifat turun temurun dan masih menempel besar lengan berkuasa di hati masyarakat setempat sehingga merupakan pantangan antara orang-orang desa Tunahan dan desa Bucu untuk hidup sebagai suami isteri, lantaran dikuatirkan korelasi rumah tangga mereka akan mengalami kemelut.
Sedangkan dinamakan riam Songgolangit, lantaran dilihat dari bawah maka riam tersebut tampak seakan akan menyangga horizon langit.
Konon ceritanya riam ini ditunggui oleh sepasang suami isteri yang ikut menjaga kenyamanan para wisatawan yang menikmati keindahan obyek wisata tersebut, lantaran mereka merasa bahwa pengunjung-pengunjung yaitu tamunya yang perlu dihormati dan dijaga keamanannya dan kenyamananya.

Air Terjun Jurang Nganten
Diceritakan warga sekitar, riam setinggi 50 meter di Kampung Dukuh Turung Desa Tanjung Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Jepara itu diberi nama Jurang Nganten. Hal tersebut berdasarkan dongeng bahwa pernah ada pengantin perempuan yang terperosok ke dalam jurang tersebut.
Apabila anda berasal dari Kota Jepara, sanggup menempuh lokasi wisata berbasis alam ini dengan jarak tempuh sekitar 20 kilometer menuju arah timur laut. Mengunjungi Air Terjun Jurang Nganten di Jepara ini, anda pastinya akan melalui hari-hari yang begitu terasa indah dan berwarna. Tempat wisata ini terasa begitu menyampaikan ketenangan dan kedamaian kepada setiap orang yang tiba menghibur hati ke riam nan elok ini. Suasana tempat wisata ini masih sangat terasa begitu alami dan bisa menciptakan setiap pengunjungnya betah berlama-lama untuk menikmati setiap lekuk keindahan tempat ini. Air Terjun Jurang Nganten ini pun masih sangat terlihat begitu jernih, begitu menarik hati setiap mata yang memandangnya. Kunjungan wisata yang anda lakukan ke Air Terjun Jurang Nganten akan terasa semakin tepat dengan nyanyian burung-burung yang sanggup anda dengar di sekitar tempat wisata alam ini yang bersiul dengan sangat merdunya.

Air Terjun Suroloyo
Air Terjun Suroloyo yaitu riam yang terletak di desa Bungu Kecamatan Mayong Kabupaten Jepara 36 km dari pusat kota Jepara. Bungu, merupakan desa yang terletak di paling ujung utara-timur di Kecamatan Mayong. Desa Bungu terletak di daerah dataran tinggi sehingga di daerah ini sangat terasa suasana pegunungannya. Karena itu potensi wisata yang bersuasana pegunungan sangat berpotensi besar untuk ditingkatkan. Di desa bungu sendiri ada beberapa titik-titik yang potensi wisatanya sangat besar. Daerah-daerah yang termasuk titik-tik yang berpotensi besar yaitu riam suroloyo , wisata monyet dan gua siluman.
Air terjun Suroloyo masih sangat asri lantaran jarang terjamah manusia, bahkan masyarakat Jepara tidak mengetahui adanya riam di Desa Bungu, hanya masyarakat Desa Bungu saja yang mengetahui letak riam ini.
Tidak ada jalan masuk jalan menggunakan kendaraan, riam ini hanya bisa dicapai dengan berjalan kaki, untuk mengunjungi desa tersebut masih sangat susah sehingga dibutuhkan perhatian pemerintah daerah dan warga sekitar untuk pengelolaannya. Untuk kondisi air terjunnya sendiri cukup indah walaupun memang ada sampah-sampah alam mirip ranting dan dedaunan kering yang jatuh sehingga perlu adanya pengelolaan lebih lanjut supaya keindahan daerah tersebut sanggup lebih baik lagi.

Air Terjun Banyu Anjlok
Air Terjun Banyu Anjlok berada di Sumosari, Kecamatan Batealit, Kabupaten Jepara. Untuk mencapai Terjun Banyu Anjlok sanggup ditempuh dengan cara jalan kaki, lantaran medannya yang cukup ekstrim, kalau menggunakan motor atau kendaraan beroda empat harus diparkir di pemukiman penduduk Desa Somosari. Rute untuk mencapai riam ini sangat menguji nyali lantaran aksesnya yang sulit.
Air Terjun Banyu Anjlok sangat indah dan asri namun masalahnya hanya saja jalan masuk jalan untuk mengunjungi desa tersebut masih sangat susah sehingga dibutuhkan perhatian pemerintah daerah dan warga sekitar untuk pengelolaannya.
Kondisi air terjunnya sendiri cukup indah walaupun memang ada sampah-sampah alam mirip ranting dan dedaunan kering yang jatuh sehingga perlu adanya pengelolaan lebih lanjut supaya keindahan daerah tersebut sanggup lebih baik lagi.

Air Terjun Nglamer
Air Terjun Nglamer merupakan riam yang ada di Dukuh Krajan Desa Dudakawu, kecamatan Kembang Kabupaten Jepara.
Lokasi Air terjun yang sangat tersembunyi dan jarang dikenal oleh masyarakat, menciptakan tidak adanya jalan masuk menuju lokasi air terjun. Tidak mirip riam Songgo Langit, riam Nglamer jarang sekali dikunjungi oleh wisatawan, apalagi wisatawan dari luar kota Jepara. Air dari riam ini sangat jernih, lantaran masih bebas dari polusi dan sampah. Hanya masyarakat setempat atau masyarakat Dukuh Krajan lah yang mengetahui lokasi Air Terjun. Jalanan dari Dukuh Krajan pun sangat sulit dilalui. Anda harus meninggalkan kendaraan anda dan berjalan kaki menuju lingkungan riam Nglamer.

Air Terjun Nglumprit
Air Terjun Nglumprit terletak di Dukuh Nglarangan Desa Dudakawu, Kecamatan Kembang, kabupaten Jepara.
Jika anda mengunjungi riam yang satu ini anda akan mendapat ketenangan dan kesejukan. Karena daerah riam ini masih belum terlalu dikenal. Oleh lantaran itu, Pemerintah desa setempat masih mengembangan fasilitas-fasilitas pendukung supaya mendapat kunjungan wisatawan.
Air terjun Nglumprit terletak di daerah yang belum begitu dikenal apalagi oleh orang yang tinggal di luar kota Jepara.

Air Terjun Grinjingan Dowo
Air Terjun Grinjingan Dowo merupakan salah satu riam di Dukuh Nge’rot desa Dudakawu, Kecamatan Kembang Kabupaten Jepara.
Jika anda dari luar kota Jepara, anda sanggup beristirahat terlebih dahulu di daerah setempat, di Dukuh Nge’rot. Anda sanggup menyantap makanan khas Jepara di daerah tersebut. Selain itu anda juga bisa berkemah di lingkungan riam untuk bermalam. Karena di daerah Dudakawu tidak terdapat homestay apalagi penginapan.
Lingkungan yang jarang dikunjungi menciptakan daerah Air Terjun Grinjingan Dowo sangat asri dan sejuk. Air yang jernih akan menambah kesan sejuk dan damai. Suara air yang jatuh menciptakan telinga anda merasa di manjakan.
Untuk menuju lokasi, anda harus ekstra hati-hati ketika mengunjungi daerah objek wisata Air Terjun Grinjingan Dowo lantaran jalur yang akan anda lalui sangat berbahaya dan terjal. Tidak dikenalnya riam ini menciptakan pemerintah masih belum yakin untuk menciptakan jalur ke air terjun.


Sentral Park
Sentral Park di Kebun Balong.Kecamatan Keling, Kabupaten Jepara. Lokasinya gampang dijangkau sekitar 40 KM arah utara dari pusat kota Jepara. Kawasan wisata bernuansa edukasi di tengah perkebunan karet tersebut.menjadi alternatif tujuan wisata masyarakat dengan fasilitas taman burung, outbond, playground (flying fox, high rope, ATV, mandi bola, istana balon), dan lainnya. Pengunjung juga bisa menikmati sajian masakan khas di Banaran 9 Resto dan berbelanja di Banaran 9 Mart.
”Ke depan pengembangan Sentral Park Kebun Balong akan diintegrasikan dengan wisata Pantai Banyutowo Jepara yang berjarak 4 km dari komplek Sentral Park.
Kami berharap supaya masyarakat sanggup menikmati dan memanfaatkan objek wisata yang dipadukan dengan alam sekitar Kebun Balong,” kata Direktur Utama PTPN IX, Adi Prasongko, sehabis meresmikan Sentral Park. Dia menyampaikan apresiasi sebesar-besarnya kepada karyawan Kebun Balong, lantaran dalam dua bulan bisa menyampaikan hasil yang maksimal mewujudkan Sentral Park.

Sebenarnya masih banyak lagi Wisata Alam di Kota Jepara, silahkan ditambah ……
Wisata Sejarah di Jepara KLIK DI SINI