Minggu, 28 Januari 2018

Sangat Viral Inilah Profil Kubo, Yang Membungkam Bhayangkara Fc


Laga melawan Bhayangkara FC menjadi ajang unjuk gigi bagi penyerang muda FC Tokyo, Takefusa Kubo. Meski berstatus sebagai pemain pengganti, pemain berusia 16 tahun itu bisa menyumbang dua gol.

Laga melawan Bhayangkara FC di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Sabtu (27/1/2018) itu, Kubo gres masuk menggantikan Ryoichi Maeda di menit ke-67. Namun, minimnya waktu bermain bukan berarti Kubo tak bisa unjuk gigi.

Aksi pertamanya yakni memanfaatkan kelengahan lini belakang Bhayangkara FC untuk mencetak gol di menit ke-75. Lalu, gol keduanya tercipta di masa injury time yang berlangsung sampai 10 menit tersebut.

"Kubo itu sangat sangat sangat bertalenta dan berpotensi. Waktu aku di Gamba Osaka, aku melihat dua pemain mereka sudah menembus tim semenjak SMA. Untuk Kubo, tidak kalah alasannya punya talenta," ujar instruktur FC Tokyo, Kenta Hasegawa.

Penyerang Timnas Jepang di kurun 1989-1995 itu menambahkan, "Meski masih kelas 1 SMA, tapi hari ini dia eksklusif mencetak dua gol. Ia memang pemain yang sangat berbakat dan spesial."

Sekadar informasi, Kubo yakni pemain yang mendapat julukan Lionel Messi dari Jepang alasannya bakat yang dimilikinya. Di usia 7 tahun, dia mulai bermain sepak bola untuk FC Persimmon, sebuah klub lokal yang berbasis di kota kelahirannya, Kawasaki.

 Ikut Tanggung Jawab

Sebuah prestasi membanggakan pun didapatnya pada Agustus 2009. Saat itu, dia mendapat penghargaan sebagai MVP dikala mengikuti Barcelona Soccer Camp. Saat itu usianya masih 8 tahun. Pada April 2010, dia juga terpilih sebagai pemain Barcelona School dan melakoni ajang Sodexo European Rusas Cup di Belgia.

Hebatnya, dia kembali mendapat penghargaan menjadi MVP meski timnya finis urutan ketiga. Setelah kembali ke Jepang pada 2015, dia bermain untuk tim ingusan Kawasaki Frontale dan kini FC Tokyo semenjak 2016.

"Namun, menyerupai yang aku katakan, kini yakni momen paling penting bagi pemain muda bertalenta sepertinya. Apakah dia benar-benar bisa fokus ke sepak bola atau dia tidak bisa menyebarkan potensi ke depannya. Kami, sepak bola Jepang, termasuk saya, bertanggung jawab untuk mendidiknya supaya bisa menjadi pemain yang mewakili Jepang, pemain terbaik Jepang," terang Hasegawa.