Jumat, 26 Januari 2018

Sangat Viral Instruktur Psm Sayangkan Agresi Pelemparan Botol


Pelatih PSM Makasar Robert Rene Alberts menyayangkan adanya agresi pelemparan botol yang dilakukan oknum suporter Persib Bandung. Menurut Rene, suporter harusnya bersikap lebih dewasa.



Persib kalah 0-1 dari PSM dalam lanjutan Piala Presiden 2018, di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Kota Bandung, Jumat (26/1/2018) malam. Dengan hasil tersebut, Persib gagal lolos ke babak selanjutnya dan menciptakan ribuan bobotoh kecewa.

Sejumlah suporter yang kecewa meluapkan kekesalannya dengan melaksanakan pelemparan botol ke area lapangan dan menyalakan flare. Hal ini menciptakan suasana sedikit tidak kondusif.

"Kita tiba ke salah satu tim besar dengan suporter terbaik di negara ini. Atmosfer pertandingan fantastis. Sayangnya ada beberapa suporter yang tidak tanggung jawab ini merusak keindahan sepakbola. Ini liga belum mulai," ucap Rene dalam konferensi pers seusai laga.

Apalagi, lanjut Rene, bukan hanya botol minuman plastik yang mereka lempar. Tapi juga botol berbahan beling dan batu. Tentu itu sangat membahayakan pemain.

"Orang-orang tadi itu, mereka melempar botol beling dan batu. Kita pegang (buktinya). Ini dapat sangat melukai. Ini belum liga. Saya harap suporter-suporter dapat diberi edukasi. Sepakbola itu persoalan menang dan kalah," ujarnya.

Mengenai hasil pada pertandingan, Rene mengaku cukup senang. Meski kemenangan itu tidak cukup untuk mengantar PSM lolos dari babak penyisihan grup, tapi itu bukan persoalan baginya.

Sejak awal Rene tidak mematok sasaran apapun dalam ajang pramusim ini. Dia hanya ingin mengukur performa tim melalui turnamen Piala Presiden sebelum kompetisi yang sebenarnya dimulai.

Selain itu, Rene memanfaatkan Piala Presiden ini untuk memberi pengalaman bermain kepada pemain-pemain mudanya.

"Ini hanya pramusim buat saya. Kita berbagi (tim) di pramusim ini. Oleh alasannya itu, kita memakai pemain U-19 dan U-21 kita. Kita ingin berbagi pemain. Kita manfaatkan untuk kembangkan pemain kita," ucap Rene.

Tapi ia melihat justru ada suasana berbeda dalam ajang pramusim ini. Sejumlah tim terkesan betul-betul mematok sasaran tinggi dalam turnamen kali ini. Bahkan, ia merasa ada kompetisi sebelum kompetisi sebenarnya dimulai.

"Namun oleh alasannya alamnya di sini di sepakbola ini. Karena uang hadiah jadi ibarat ada kompetesi sebelum kompetisi sesungguhnya. Dan ini tidak anggun untuk sepakbola Indonesia," kata instruktur asal Belanda itu. (detiksport.com)