Selasa, 30 Januari 2018

Sangat Viral Sepakbola Spanyol 'Darurat' Rasisme!


Hari-hari ini sepakbola Spanyol terus diwarnai dengan agresi rasisme. Ejekan rasis dari pemain dan penggemar, termasuk penggunaan kata bergairah acap mengganggu jalannya pertandingan di Liga Spanyol. Pada pertengahan Januari kemudian misalnya, dalam suatu wawancara pertandingan dengan BeIN Sports, Jefferson Lerma, gelandang Levante, menyebut jikalau Iago Aspas, striker Celta Vigo memanggilnya 'pemain serba hitam' selama pertandingan berlangsung.

Atas tindakan itu, Lerma lantas melaporkan kejadian itu kepada wasit. Alih-alih didengarkan, berdasarkan pemain berkebangsaan Kolombia itu, Alvarez Izquierdo menolak pengaduannya. Izquerdo selaku wasit malah menyampaikan kepada Lerma bahwa ia muak dengan keluhan para pemain.

"Saya memberi tahu wasit, tapi ia menyampaikan kepada saya bahwa ia muak dengan pemain yang mengeluh kepadanya." ujar Lerma mirip dilansir Bleacher Report.

Petugas pertandingan juga tidak mencatat dugaan pelecehan rasis dalam laporan pertandingannya. Beberapa jam sesudah tuduhan Lerma, Aspas merilis sebuah pernyataan di situs Celta Vigo yang menyampaikan bahwa ia menolak dikatakan melecehkan Lerma.  "Apa yang dikatakan di lapangan, tetap di lapangan." tulisnya.

Melihat itu, La Liga lantas meminta Federasi Sepakbola Spanyol melaksanakan penyelidikan atas kejadian tersebut. Namun sejumlah pihak menduga, bahwa tanpa bukti, mirip kesaksian saksi atau rekaman, kemungkinan kasus itu akan menemui jalan buntu. Menurut analisis koran terbesar di Galisia, La Poz menganggap kejadian itu hampir mirip dengan apa yang terjadi pada laga semifinal Liga Champions 2010/11 kemudian antara Real Madrid melawan Barcelona.

Beberapa waktu sesudah pertandingan itu selesai digelar, Real Madrid merilis sebuah video yang menjelaskan jikalau gelandang Barca, Sergio Busquets memanggil bek Madrid, Marcelo dengan sebutan  "mono, mono" ("monyet, monyet").

Tak usang sesudah itu, Barcelona lantas merespon tuduhan Madrid dengan menyampaikan jikalau Busquets hanya menyampaikan 'mucho morro' yang berarti 'kau punya pipi'. Atas inisden itu Sergio Busquets kemudian lolos dari hukuman sesudah penyelidikan oleh UEFA. Menurut La Poz, Sergio Busquets berhasil lepas dari eksekusi alasannya yakni minimnya bukti yang berpengaruh dan meyakinkan.

"Ada persoalan rasisme di sepakbola Spanyol," kata Jimmy Burns, seorang penulis populer sekaligus jurnalis yang lahir di Madrid.

"Sebagaian dari masalahnya yakni bahwa terlepas dari semua itu retorika, kita semua menantang rasisme dan kita mematuhi peraturan UEFA. Ada iklim peraturan yang lemah yang diciptakan oleh federasi sepakbola Spanyol, oleh pihak berwenang Spanyol," tambahnya mirip dikutip dari Bleacher Report.

Kejadian rasis yang paling terekspos  dalam beberapa tahun terakhir yakni dikala Barcelona mengunjungi Villarreal, April 2014. Bek Barca, Dani Alves - yang kini bermain di PSG akan melaksanakan tendangan pojok, namun seketika pula seorang penggemar melempar pisang ke arahnya.

Tak hanya itu, bintang Atletico Madrid, Antoine Griezmann juga tak luput dari kasus serupa. Griezmann membuat kontroversi dikala ia mem-posting foto dirinya di Instagram mirip pemain bola basket tahun 80-an.

Ketika menerima hujatan dari warganet ia membela diri dengan menyampaikan bahwa gambar itu diposkan sebagai sebuah penghormatan. "Tenanglah, saya yakni penggemar Harlem Globetrotters dan saat-saat indah. Ini yakni penghormatan." ungkapnya mirip dilansir Daily Telegraph. Namun, tak usang sesudah itu, Griezmann menghapus gambar itu sekaligus meminta maaf atas unggahannya tersebut.

Maraknya agresi rasis di negeri matador diduga sebagai buntut dari lemahnya Federasi Sepakbola Spanyol dalam menindak para pelaku agresi tak terpuji tersebut. Selain itu, perang terhadap rasisme di Liga Spanyol tampaknya perlu ditingkatkan semoga kejadian busuk itu tidak berulang secara terus-menerus.

Penulis: Wira Wahyu Utama