Selasa, 30 Januari 2018

Sangat Viral Memahami Geografi Spanyol Lewat La Liga


Salah satu laba menjadi pemerhati sepak bola Eropa ialah kita menjadi semakin memahami kondisi geografis negara-negara di Eropa. Tanpa perlu mencar ilmu geografi kedaerahan, dengan sendirinya kita akan tahu nama, letak dan karakteristik masyarakat kota-kota di benua biru.

Spanyol ialah salah satu negara besar dengan sistem pemerintahan tertua di dunia yang hingga kini masih menciptakan resah orang-orang yang mencoba mempelajarinya. Nah, sepak bola gotong royong cukup membantu dalam hal ini.

Seperti kebanyakan negara yang masih mempertahankan sistem pemerintahan monarki, status kepala negara Spanyol dipegang oleh anggota kerajaan yang memegang mandat.

Saat ini, kehormatan itu dipegang Raja Felipe VI. Namun, pemerintahan dijalankan oleh seorang perdana menteri.

Yang menciptakan Spanyol unik ialah sistem pemerintahannya yang cukup berbeda dengan negara-negara monarki lainnya. Pemerintahan negara di pesisir maritim Mediterania ini terdesentralisasi dengan tiap-tiap pemerintah tempat berhak menjalankan pemerintahannya sendiri.

Meski demikian, baik pemerintah resmi maupun masyarakat Spanyol tidak pernah menyebut bahwa negara mereka ialah negara federasi, menyerupai Amerika Serikat, misalnya.

Perbedaan lainnya terletak pada struktur vertikal pemerintahan Spanyol. Indonesia, misalnya, menempatkan provinsi eksklusif di bawah pemerintah pusat, dan membawahi beberapa kota dan kabupaten.

Di Spanyol, level provinsi berada di bawah suatu level manajemen berjulukan ‘comunidad’ (terjemahan harfiah: komunitas). Comunidad inilah yang menjadi pelaksana pemerintahan otonomi daerah.

Bingung? Kita tempatkan saja dalam pola Amerika Serikat. Comunidad setara dengan ‘state’ atau negara bab di Amerika Serikat. Jadi, Catalunya atau Andalusia sebagai comunidad setara dengan negara bab California atau Pennsylvania di Amerika Serikat.

Setelah itu, barulah provinsi berada di bawah otoritas comunidad. Selanjutnya, provinsi membawahi level-level manajemen yang lebih kecil berjulukan ‘comarca’.

Comarca sanggup dibilang sejajar dengan distrik atau negara bagian. Setelah comarca, barulah terdapat municipio (municipality), yaitu pemerintahan setara kotamadya atau kabupaten.

Yang menciptakan semuanya semakin membingungkan ialah di luar 17 comunidad pelaksana pemerintahan otonomi, terdapat juga dua kota yang berstatus istimewa dan mempunyai hak yang sama.

Kedua kota otonomi tersebut ialah Ceuta dan Melilla, yang tidak berhubungan sama sekali dengan comunidad atau provinsi manapun.

Sekarang, mari kita coba memetakan beberapa comunidad di Spanyol dengan tunjangan sepak bola. Comunidad terbesar dan terpadat di Spanyol ialah Andalusia.

Wilayah indah yang menyimpan sejarah kekaisaran Islam ini mempunyai kota-kota wisata populer menyerupai Sevilla, Granada dan Cordoba.

Andalusia pernah menjadi penyumbang wakil terbanyak di La Liga trend 2014-2015 dengan 5 wakil, yaitu Granada, Malaga, Sevilla, Cordoba dan Almeria. Sedangkan di trend 2016-2017, Andalusia diwakili tiga nama pertama plus Real Betis.

Kita juga sering membaca perihal dua comunidad yang secara politis sering bertolak belakang dari pemerintah pusat Spanyol, antara lain Catalunya dan Euskadi (Basque).

Catalunya cukup beruntung punya wakil yang populer di dunia, yaitu FC Barcelona. Di Camp Nou, salah satu stadion terbesar di dunia, masyarakat Catalunya sering menyuarakan tuntutan kemerdekaan wilayah mereka dari Spanyol.

Fans FC Barcelona mengibarkan bendera pro-kemerdekaan Catalonia, Estelada, di Stadion Camp Nou, Barcelona, Spanyol, dalam pertandingan Liga Champions 2015-2016 menghadapi BATE Borisov pada 4 November 2015.

Uniknya, mereka melaksanakan itu sambil menikmati aksi-aksi pemain-pemain FC Barcelona. Wakil-wakil lain dari Catalunya antara lain Espanyol, Girona, Reus, dan Gimnastic Tarragona.

Sementara itu, Basque punya klub-klub yang cukup konsisten di kompetisi kasta pertama dan kedua, antara lain Athletic Bilbao, Real Sociedad, Osasuna, dan tiga trend terakhir naik daun, Eibar.

Namun, jangan keburu menyimpulkan bahwa klub-klub tersebut mewakili kota mereka masing-masing. Di Spanyol, banyak nama kota yang cukup rancu alasannya ialah sekaligus merangkap menjadi nama provinsi yang menaunginya.

Seperti Barcelona dan Sevilla, yang merupakan nama kota sekaligus provinsi sehingga klub-klub yang berada di kedua kota tersebut gotong royong mewakili penduduk dalam ruang lingkup provinsi tersebut.

Valencia lebih unik lagi. Nama tersebut dipakai untuk tiga level administratif, antara lain kota/municipality, provinsi dan comunidad. Sedangkan kasus khusus berlaku pada Madrid.

Ibu kota negara ini tidak terikat pada provinsi manapun, dan eksklusif berada di bawah otoritas comunidad Madrid.

Semua paparan di atas ialah klarifikasi mengapa di La Liga seringkali terdapat pertandingan yang disebut ‘derby’ padahal klub-klub yang terlibat gotong royong terletak di kota-kota yang berbeda.

Rivalitas mereka dilihat dalam ruang lingkup comunidad, menyerupai Athletic Bilbao vs Real Sociedad (derby Basque), Valencia vs Villarreal (derby comunidad Valencia), Celta Vigo vs Deportivo La Coruna (derby Galicia), atau bahkan klub-klub dari kota kecil sewilayah menyerupai Leganes vs Alcorcon (derby comunidad Madrid).

Menariknya lagi, nyaris setiap comunidad mempunyai federasi sepak bola dan ‘tim nasional’ mereka sendiri, meski semua berstatus tidak resmi alasannya ialah tidak berada di bawah naungan FIFA.

Dalam hal ini, comunidad yang paling aktif ialah Catalunya, yang setiap tamat tahun mengadakan pertandingan persahabatan melawan negara-negara anggota FIFA. Mereka juga mempunyai turnamen sepak bola Catalan Cup, yang telah mengikat kolaborasi dengan banyak sponsor.

‘Timnas’ Basque juga cukup aktif melaksanakan laga-laga uji coba, terakhir pada tahun 2013 melawan Peru. Kedua tim cukup sering menantang satu sama lain. Tercatat sudah enam kali kedua ‘timnas’ bertemu dalam adu persahabatan.

Pertemuan terakhir kedua tim pada 2007 menampilkan sederet bintang sepak bola Spanyol antara lain Fernando Llorente, Fernando Amorebieta, Carles Puyol, dan Xavi Hernandez.

Namun, dari semuanya, mungkin inisiatif Andalusia pada tahun 2006-lah yang paling menyita perhatian dunia. Di tahun tersebut, tim ‘Andalusia Selection’ mengundang tim sepak bola adonan antara Israel dan Palestina untuk menyuarakan perdamaian bagi kedua negara yang terus-terusan bertikai tersebut.

Andalusia yang diperkuat Jose Manuel Pinto, Jose Antonio Reyes, Daniel Guiza dan almarhum Antonio Puerta memenangi pertandingan dengan skor 3-1 atas tim ‘Peace Selection’ yang antara lain diperkuat bintang-bintang Israel menyerupai Dudu Aouate, Haim Revivo dan pemain-pemain Palestina.

Penulis: Mahir Pradana ialah kontributor JUARA dan seorang dosen yang tengah menempuh pendidikan doktoral di Spanyol.