Senin, 19 Januari 2015

Terkini Iktikad Diri



BAB I
PENDAHULUAN

Banyak hebat yang menyampaikan bahwa percaya diri yaitu modal yang sangat penting untuk meraih kesuksesan. Ini juga yang akan menjadi pembeda antara pemenang dan pecundang.Percaya diri merupakan perilaku positif seseorang yang bisa menyebarkan penilaian positif, baik terhadap diri sendiri maupun terhadap lingkungan dan situasi yang dihadapinya. Bukan berarti ia yaitu bisa dalam segala hal.
Ia tetaplah manusia dengan segala keterbatasannya, namun pada ketika yang sama ia merasa mempunyai kompetensi, yakin, bisa dan percaya bahwa ia bisa melakukannya. Hal ini semata-mata didukung oleh pengalaman, potensi aktual, prestasi serta harapan yang realistis terhadap diri sendiri.     
Seperti yang dialami seorang atlit, tahun 1999 bisa jadi merupakan tahun terindah bagi Irene Truijte Joseph. Ia tak hanya memecahkan rekor nasional 200 meter putri yang sudah berusia 18 tahun milik Henny Maspaitella, tapi juga merebut satu emas serta dua perak di SEA GAMES-XX Brunei Darussalam tahun 1999. Namun seiring berjalannya waktu, bukan grafik menanjak yang dialaminya tetapi cedera yang menciptakan prestasinya menurun. Medali emas di ajang regionalpun menjauhinya. Di SEA GAMES 2001 Kuala Lumpur, ia hanya meraih perak di 200 meter putri. Gangguan pada jantung membuatnya makin merosot sehingga dalam kurun empat tahun ia harus memulai lagi dari bawah.
Dua tahun ia menapak mengembalikan kepercayaan dirinya kembali, dan pada seleknas SEAG 2003 di Stadion Madya GOR Bung Karno 19 – 22 Oktober ia jadi juara dan mengalahkan pesaingnya di 100 meter dengan waktu 11,92 detik
            “Hasil itu di luar dugaan alasannya yaitu saya lebih fokus di nomor 200 meter. Dengan hasil ini saya mematahkan anggapan orang bahwa saya tidak akan berhasil lagi di 100 meter putri“ ujar Irene. Kembalinya kepercayaan PB PASI dengan memasukkan Irene dalam tim atletik ke SEAG Vietnam 2003 dibutuhkan sejalan dengan munculnya rasa percaya diri pada dirinya sehingga hasil yang diraih akan sanggup lebih mengembalikan rasa percaya diri.  

BAB II
PEMBAHASAN

 Dalam bahasa gaul harian, pede yang kita maksudkan yaitu percaya diri. Semua orang sebetulnya punya kasus dengan istilah yang satu ini. Ada orang yang merasa telah kehilangan rasa kepercayaan diri di hampir keseluruhan wilayah hidupnya. Mungkin terkait dengan soal krisis diri, depresi, hilang kendali, merasa tak berdaya menatap sisi cerah masa depan, dan lain-lain. Ada juga orang yang merasa belum pede dengan apa yang dilakukannya atau dengan apa yang ditekuninya. Ada juga orang yang merasa kurang percaya diri ketika menghadapi situasi atau keadaan tertentu. Berdasarkan praktek hidup, kita bisa menyampaikan bahwa yang terakhir itu normal dalam arti dialami oleh semua manusia. Sebenarnya apa sih yang kita maksudkan dengan istilah pede/percaya diri itu?
Percaya diri merupakan salah satu aspek kepribadian yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Orang yang percaya diri yakin atas kemampuan mereka sendiri serta mempunyai pengharapan yang realistis, bahkan ketika harapan mereka tidak terwujud, mereka tetap berpikiran positif dan sanggup menerimanya. Menurut Thantaway dalam Kamus istilah Bimbingan dan Konseling (2005:87), percaya diri yaitu kondisi mental atau psikologis diri seseorang yang memberi keyakinan besar lengan berkuasa pada dirinya untuk berbuat atau melaksanakan sesuatu tindakan. Orang yang tidak percaya diri mempunyai konsep diri negatif, kurang percaya pada kemampuannya, alasannya yaitu itu sering menutup diri. Kalau melihat ke literatur lainnya, ada beberapa istilah yang terkait dengan problem pede/kepercayaan diri yaitu ada empat macam, yaitu :
1.      Self-concept : bagaiman Anda menyimpulkan diri anda secara keseluruhan, bagaimana Anda melihat potret diri Anda secara keseluruhan, bagaimana Anda mengkonsepsikan diri anda secara keseluruhan.
2.      Self-esteem : sejauh mana Anda punya perasaan positif terhadap diri Anda, sejauhmana Anda punya sesuatu yang Anda rasakan bernilai atau berharga dari diri Anda, sejauh mana Anda meyakini adanya sesuatu yang bernilai, bermartabat atau berharga di dalam diri Anda.
3.      Self efficacy : sejauh mana Anda punya keyakinan atas kapasitas yang Anda miliki untuk bisa menjalankan kiprah atau menangani problem dengan hasil yang manis (to succeed). Ini yang disebut dengan general self-efficacy. Atau juga, sejauhmana Anda meyakini kapasitas anda di bidang anda dalam menangani urusan tertentu. Ini yang disebut dengan specific self-efficacy.
4.      Self-confidence: sejauhmana Anda punya keyakinan terhadap penilaian Anda atas kemampuan Anda dan sejauh mana Anda bisa mencicipi adanya kepantasan untuk berhasil. Self confidence itu yaitu kombinasi dari self esteem dan self-efficacy (James Neill, 2005)
Berdasarkan itu semua, kita juga bisa menciptakan semacam kesimpulan bahwa kepercayaan diri yaitu kondisi mental atau psikologis seseorang, dimana individu sanggup mengevaluasi keseluruhan dari dirinya sehingga memberi keyakinan besar lengan berkuasa pada kemampuan dirinya untuk melaksanakan tindakan dalam mencapai aneka macam tujuan di dalam hidupnya.
Ketika ini dikaitkan dengan praktek hidup sehari-hari, orang yang mempunyai kepercayaan rendah atau telah kehilangan kepercayaan, cenderung merasa / bersikap sebagai berikut :
1)      Tidak mempunyai sesuatu (keinginan, tujuan, target) yang diperjuangkan secara sungguh sungguh.
2)      Tidak mempunyai keputusan melangkah yang decissive (ngambang)
3)      Mudah putus asa atau give-up ketika menghadapi kasus atau kesulitan
4)      Kurang termotivasi untuk maju, malas-malasan atau setengah-setengah
5)      Sering gagal dalam menyempurnakan tugas-tugas atau tanggung jawab (tidak optimal)
6)      Canggung dalam menghadapi orang
7)      Tidak bisa mendemonstrasikankemampuan berbicara dan kemampuan mendengarkan yang meyakinkan
Sering mempunyai harapan yang tidak realistis
8)      Terlalu perfeksionisTerlalu sensitif (perasa)
 Sebaliknya, orang yang kepercayaan diri bagus, mereka mempunyai perasaan positif terhadap dirinya, punya keyakinan yang besar lengan berkuasa atas dirinya dan punya pengetahuan akurat terhadap kemampuan yang dimiliki. Orang yang punya kepercayaan diri manis bukanlah orang yang hanya merasa bisa (tetapi sebetulnya tidak mampu) melainkan yaitu orang yang mengetahui bahwa dirinya bisa menurut pengalaman dan perhitungannya.

BAB III
PENUTUP

   Ingat, setiap orang itu berbeda, dengan keistimewaannya masing-masing. Kesadaran akan hal ini akan membantu Anda untuk mengungkap keistimewaan yang Anda miliki. Hal ini akan mendorong Anda untuk bangkit dan bergerak dengan percaya diri, merumuskan impian hidup dan mendukung tercapainya impian tersebut.
Berhentilah menjadi orang minder, yang seringkali cepat menyerah, tersiksa atas kesuksesan orang lain, kehilangan percaya diri, sensitif, hingga tidak mempunyai selera humor sama sekali.
 Jika Anda masih merasa kurang dalam beberapa sisi, jangan memposisikan diri dalam posisi bertahan dan lari dari kenyataan. Ini semua bukanlah solusi. Anda akan tetap saja ibarat ini, tanpa ada kemajuan yang berarti.
Nah, bila Anda ingin menumbuhkan rasa percaya diri yang proporsional, maka mulailah dari dalam diri Anda sendiri. Hanya Anda sendirilah yang bisa mengubah diri Anda, bukan orang lain. Saran saya, cobalah mengikuti beberapa langkah berikut :
1)      Jujur Menilai Diri Sendiri Ingatlah riwayat keberhasilan, potensi diri, maupun keahlian yang menjadi kelebihan diri Anda. Temukan dan kembangkan potensi yang masih terpendam. Tanyakan pada orang-orang terdekat atau mendatangi psikiater untuk menggali potensi diri
2)      Tetapkan tujuan yang realistis Dengan demikian, Anda akan gampang dalam mencapainya. Percaya diri dalam melangkah, bertindak dan tetapkan segalanya, sekaligus memperkecil resiko yang tidak ditimbulkan.
3)      Beri penghargaan sekecil apapun Jangan pernah meremehkan kemajuan yang Anda peroleh sekecil apapun Apalagi justu terus mengingat kesalahan yang telah Anda lakukan, yang hanya menciptakan Anda merasa tidak berguna.
4)      Ikuti saran positif dan tolak saran negatif. Tidak selamanya saran orang lain harus Anda ikuti. Tidak setiap orang menawarkan support dan bersikap positif. Jangan hingga hal itu melunturkan rasa percaya diri Anda.
5)      Positif thinking Cobalah untuk senantiasa berpikir logis dan rasional, terhadap diri Anda, orang lain, lingkungan dan setiap situasi yang Anda hadapi. Camkan bahwa tidak ada insan yang tepat dan sangat rentan untuk melaksanakan kesalahan.
6)      Gunakan self-affirmation Jika Anda masing sering menyatakan, Saya tidak bisa, maka ubahlah menjadi, Saya niscaya bisa!. Ini penting untuk terus mengasah percaya diri Anda.
7)      Berani mengambil resiko Cobalah untuk berusaha dan berbuat secara nyata. Tanamkan pada diri Anda: No Risk, No Gain.
8)      Berani mendapatkan tanggung jawab Tanggung jawab bisa mendorong Anda untuk melaksanakan yang terbaik. Anda akan terbiasa menuntaskan tugas besar yang dibebankan dengan ringan.
9)      Mencari Lingkungan yang kondusif
Perbanyaklah bergaul dengan orang-orang yang mempunyai percaya diri tinggi. Sebab, kePDan pun bisa menular.
10)  Banyak bersyukur dan berdoa Perbanyaklah rasa syukur dan berdoa atas segala hal yang Anda jalani dalam hidup. Nikmati hidup Anda, dan lihatlah hal-hal baik yang telah Anda dapatkan. 



Daftar pustaka :
Dede Isharrudin, 2003 artikel Tabloid BOLA
Anne Ahira.com
Arya, 2010 Belajar Psikologi.com