Kamis, 22 Januari 2015

Terkini Museum R.A. Kartini



R.A.Kartini tokoh aktivis emansipasi perempuan yang masih sering diperingati sebagai hari besar nasional setiap tanggal 21 April. Berbagai jejak rekam ia sanggup diketahui oleh khalayak umum di Museum Kartini. Di museum ini, anda sanggup mengenal lebih bersahabat wacana sosok Kartini yang begitu gigih dalam memperjuangkan status sosial perempuan di Indonesia. 
Museum Kartini yaitu tempat penyimpanan benda-benda R.A. Kartini semasa hidupnya. Tidak hanya itu, terdapat juga benda peninggalan kakaknya, yaitu RMP Sosrokartono dan beberapa benda-benda kuno yang ditemukan di wilayah Kabupaten Jepara. 
Museum ini terletak di Jalan Alun-alun No. 1 Desa Panggang, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.
Museum Kartini terletak di Desa Panggang, Kecamatan Jepara, tepatnya di Alun-alun No.1, Jepara, di sebelah utara Pendopo Kabupaten Jepara.
Museum R.A. Kartini buka setiap hari mulai pukul : 08.00 – 16.00 WIB

Bangunan Museum
Museum ini terdiri dari 3 buah bangunan yang kalau di lihat dari atas bangunan tersebut berbentuk aksara K, T dan N yang merupakan abreviasi dari Kartini. 
Bangunan Museum merupakan bangunan gres dan lokasinya bersahabat Pendopo Kabupaten persis bersebelahan dengan Alun-alun kota Jepara, dengan harapan akan lebih menarik masyarakat.
Luas bangunan museum 890 meter persegi, berdiri di atas tanah seluas 5.210 meter persegi. Bangunan tersebut terdiri dari tiga gedung:
  1. Gedung K, seluas 590 meter persegi
  2. Gedung T, seluas 130 meter persegi
  3. Gedung N, seluas 190 meter persegi
Gedung N kini difungsikan sebagai tempat acara seni.

Sejarah Singkat
R.A. Kartini sebagai perintis emansipasi perempuan Indonesia. Untuk mengenang jasa, pengabdian, dan perjuangannya, maka pada tahun 1975 Pemda Tingkat II Jepara, atas proposal wakil rakyat dan derma dari Presiden Soeharto, telah didirikan museum pada tanggal 30 Maret 1975, pada masa pemerintahan Bupati Soewarno Djojomardowo, S.H. Diresmikan pada tanggal 21 April 1977 oleh Bupati Kepala Daerah Tingkat II Jepara, Soedikto, S.H. Museum Kartini merupakan museum lokal yang dikelola oleh Pemerintah Kabupaten Jepara.
Museum ini selain menyajikan benda-benda peninggalan R.A. Kartini juga menyajikan benda-benda warisan budaya yang didapat di kawasan Kabupaten Jepara.

Koleksi
Museum Kartini merupakan tempat penyimpanan benda-benda peninggalan R.A. Kartini semasa hidupnya serta benda peninggalan kakaknya yaitu RMP Sosrokartono. Selain itu juga menyimpan benda-benda kuno hasil temuan di wilayah Kabupaten Jepara.
Penyajian ruang koleksi dibangi menjadi empat ruangan:

Ruang I
Badan K untuk koleksi peninggalan R.A. Kartini berupa benda-benda serta foto semasa masih hidup
, terdapat berbagai benda-benda peninggalan Kartini. Mulai lukisan, ruang kerja semasa dia hidup, hingga beberapa catatan wacana buku Habis Gelap, Terbitlah Terang. Beberapa foto-foto Kartini dan keluarga juga banyak terpampang di dinding-dinding museum. 
Jadi ruang ini berisi koleksi peninggalan RA Kartini berupa benda-benda dan foto-foto miliknya semasa masih hidup antara lain : (Satu) set meja dingklik tamu yang masih orisinil terbuat dari kayu jati dengan goresan khas motif Jawa kuno, Lukisan wajah ia pada ketika melangsungkan pernikahannya dengan Bupati Rembang, Raden Mas Adipati Djoyodiningrat pada tanggal 12 Nopember 1903, Foto pola goresan pena dalam bahasa Belanda yang ditujukan kepada sahabatnya di negeri Holland, Foto putera satu-satunya yaitu Raden Mas Singgih yang waktu kecilnya berjulukan Susalit (Jawa : susah wiwit alit atau dalam bahasa Indonesia susah semenjak kecil), Foto ayahandanya, RMAA. Sosroningrat yang pernah menjabat sebagai Bupati Jepara yang waktu itu sentra pemerintahannya berada di Pendopo Kabupaten.
Terdapat juga Foto ibu kandungnya, MA. Ngasirah yang berasal dari desa Telukawur Jepara, Meja belajar, Piring dan mangkok, Hasil keterampilan tangan muridnya berupa renda, Alat untuk membatik berupa canting milik RA Kartini, Silsilah RA Kartini, Serambi belakang pendopo Kabupaten, Botekan, sebuah tempat untuk menyimpan jamu sebagai persiapan pada ketika RA Kartini akan dilahirkan, Mesin jahit kepunyaan muridnya yang hingga kini masih sanggup dioperasikan.

Ruang II
Masih berada di gedung pertama, namun berbeda ruang, berisi benda-benda peninggalan R.M. Panji Sosroakartono, abang kandung dari Kartini.
Di ruang ini kita akan menjumpai benda-benda peninggalan maupun foto-foto dari abang kandungnya, Drs. RMP. Sosrokartono. Tokoh yang turut berjuang dalam pergerakan kemerdekaan Indonesia sekaligus sebagai motivator dan pendorong bagi keinginan mulia RA Kartini, menguasai 26 jenis bahasa dan pintar dalam bidang pengobatan dengan memakai “Air Putih” sebagai media perantara. Beliau populer dengan sebutan “Joko Pring” atau “Mandor Klungsu” dan orang-orang sering memanggil ia dengan julukan “Ndoro Sosro”. Selain itu ia populer lewat ilmunya “Catur Murti” yaitu perpaduan antara ucapan, perasaan, pikiran, dan perbuatan. Menurut pedoman ilmu tersebut bilamana orang menguasai dan bisa memadukan keempat unsur di atas pasti orang itu akan menjadi insan yang sejati (Jawa : Mumpuni). Beberapa benda peninggalan dan foto-foto yang ada di ruangan ini antara lain: Kursi-kursi untuk antri para pasien yang kondisinya masih asli; dingklik sofa untuk istirahat; tempat pengobatan sekaligus tempat pembaringan terakhir pada ketika ia wafat; foto gambar gunung Lawu dan Merapi yang diambil tidak melalui pesawat terbang maupun satelit, namun dari suatu tempat tertentu dengan kekuatan ilmu yang dimilikinya; ruang semedi; meja marmer asli; gambar aksara Alif yang terpasang pada bingkai sebagai tanda untuk mengetahui berhasil atau tidaknya dalam mengobati pasien; dll.

Ruang III
Kaki K bawah untuk penyajian
(1) Benda-benda yang bernilai sejarah dan purbakala yang ditemukan di wilayah Jepara, antara lain arkeologi, keramik, dll.
Benda-benda yang ada di ruangan ini mencakup benda-benda purbakala periode periode VII yaitu peninggalan Ratu Shima.
Ratu Shima yaitu penguasa kerajaan Kalingga di kawasan Keling Kabupaten Jepara dan benda-benda kuno bernilai sejarah yang ditemukan di wilayah Jepara, antara lain:
Foto beberapa barang kerajaan yang terbuat dari emas dan platina, patung arca trimurti dan siwa mahaguru, yoni dan lingga, kepingan mata uang gopeng yang terbuat dari logam, potongan ornament kerikil berukir yang kini ini masih sanggup dilihat pada dinding masjid Mantingan Jepara, Seperangkat gamelan kuno, kolam mandi dan guci untuk menyimpan air yang terbuat dari tanah liat, beberapa barang keramik yang ditemukan di sekitar perairan Karimunjawa, dll.
(2) Selain benda-benda di atas disajikan pula beberapa pola barang hasil kerajinan dari Jepara yang populer yaitu: Ukir-ukiran, tenun ikat tradisional dari desa Troso, monel (logam baja putih) yang tidak berkarat atau stenlis steel, keramik, rotan dan anyaman bambu.

Ruang IV
Gedung T berisi tulang ikan raksasa ‘Joko Tuwo’ yang panjangnya kurang lebih 16 meter, yang ditemukan di perairan Kepulauan Karimunjawa pada pertengahan bulan April 1989, dalam keadaan mati namun masih ada sisa-sisa dagingnya. Menurut pakar sejarah /arkeologis bahwa ikan ini sebangsa ikan gajah, alasannya yaitu pada bab kepalanya terdapat semacam gading ibarat yang dimiliki binatang gajah serta ada bahasa latin dan spesies khusus untuk binatang tersebut. Namun kebanyakan para pengunjung menyebut ikan itu dengan nama ikan Paus.


Sumber:  Brosur ‘Museum R.A. Kartini’

Wisata Sejarah di Jepara KLIK DI SINI