Sabtu, 03 Januari 2015

Terkini Siapa Saja Pengguna Bahasa Jawa



Bahasa Jawa, bahasa yang dipakai suku jawa banyak dipakai oleh masyarakat di sebagian besar pulau Jawa. Bahasa jawa banyak dipakai di Indonesia dan beberapa negara lainya. Bahkan raksasa Internet Google, sudah memasukan Bahasa Jawa dalam mesin pencari dan Google terjemahan.
Berikut ini yakni 6 Negara yang sebagian penduduk nya memakai Bahasa Jawa.

Suriname
Negara Suriname, pada zaman dahulu berjulukan Guiana Belanda yakni negara bekas jajahan Belanda yang terletak di Amerika Selatan.
Suriname berbatasan dengan Guyana Perancis di timur dan Guyana di barat. Di selatan berbatasan dengan Brasil dan   Samudra Atlantik di utara. Sekitar 75.000 orang Jawa tinggal di Suriname. Mereka  dibawa ke sana dari Hindia-Belanda antara tahun 1890-1939. Keberadaan suku Jawa di Suriname diyakini sudah ada semenjak tamat kala ke-19, yang angkatan pertamanya dibawa oleh kolonis Belanda dari Indonesia. Setelah Indonesia merdeka, banyak orang Jawa di Suriname kembali ke Tanah Air, tapi tidak sedikit pula yang menentukan tetap di sana.
Kemudian, pada tahun 1975 ketika Suriname merdeka dari Belanda, orang-orang yang termasuk orang Jawa diberi pilihan, tetap di Suriname atau ikut pindah ke Belanda. Banyak orang Jawa hasilnya pindah ke Belanda, dan lainnya tetap di Suriname, namun hingga kini bahasa Jawa tidak pernah hilang. Terdapat keunikan dari orang Jawa Suriname ini. Mereka dihentikan menikah dengan anak cucu orang sekapal atau satu kerabat. Orang sekapal yang dibawa ke Suriname sudah dianggap menyerupai saudara sendiri dan anak cucunya dihentikan saling menikah.
Suriname merupakan salah satu anggota Organisasi Konferensi Islam.

Singapura
Sejumlah orang Jawa yang berasal dari Jawa Tengah didatangkan ke Singapura semenjak 1825. Mereka dipekerjakan sebagai buruh di perkebunan karet, jalur kereta api dan konstruksi jalan raya.
Kampong Jawa, di tepi sungai Rochor, menjadi tempat pemukiman pertama bagi orang Jawa di Singapura. Selain Kampong Jawa ada juga Kallang Airport Estate dikenal sebagai tempat pemukiman orang Jawa. Di Kallang, mereka hidup berdampingan dengan orang Melayu dan Cina.

Malaysia
Di Tanah Melayu, awal mula leluhur masyarakat Jawa tiba sekitar tamat tahun 1880 hingga 1830-an. Pada masa tamat kala ke-19 dan awal kala ke-20 itu, migrasi orang-orang Nusantara ke Tanah Melayu (Malaya atau Semenanjung Malaysia) terjadi secara besar-besaran. Berbagai suku bangsa, menyerupai Banjar, Bugis, orang Sumatera menyerupai Minangkabau, Aceh, Mandailing, Palembang Jambi, dan termasuk juga Jawa, berlayar ke Tanah Melayu untuk mencari peluang ekonomi yang sekiranya masih terbuka luas pada masa itu.
Pergolakan ekonomi akhir koloni Belanda ketika itulah yang mendorong mereka bermigrasi mencari penghidupan baru. Orang Jawa tercatat yang paling banyak tiba ke Tanah Melayu. Umumnya mereka bekerja sebagai pekerja garang atau buruh perkebunan milik negeri asing. Pada perkembangan sejarahnya, mereka lalu diterima menjadi warga negaraMalaysia.
Dan ketika ini, masyarakat Jawa di Malaysia termasuk generasi ketiga dan keempat. Keberadaan komunitas Jawa di Malaysia paling banyak terdapat di daerah Johor, Selangor terutama di daerah Tanjung Karang, Sabak Bernam, Kuala Selangor, Kelang, Banting, dan Sepang, serta di daerah Perak. Beberapa unsur budaya Jawa pun masih mereka pegang meskipun tidak total.
Mereka masih mencoba mengekalkan tata cara yang diwarisi para leluhur, tapi dalam bentuk yang sedikit beda kerena pembauran dengan masyarakat setempat. Seperti dalam berbahasa, mereka masih bertutur bahasa Jawa. Unggah-ungguh dan tata eksekusi alam Jawa pun tetap mereka pegang. Begitu juga beberapa kesenian, meskipun tak sehalus di Jawa. Walaupun masih memakai sebagian adab dan kebudayaan Jawa, mereka sudah dianggap Melayu pribumi yang sah sesuai undang-undang Malaysia, tapi generasi kini sebagian besar sudah lupa leluhurnya, bahkan sebagian besar aib mengakui keturunan jawa.

Belanda
Saat Belanda menjajah Indonesia belanda mengirim orang Jawa sebagai budak ke Belanda. Di Belanda ternyata banyak pakar Bahasa Jawa.
Sebagai buktinya yakni di Universiteit Leiden tersimpan manuskrip-manuskrip Jawa kuno yang masih terawat rapi. Di samping itu, banyak sekali naskah sastra Jawa kontemporer pun sanggup ditemukan di sana. Tentunya tak sekadar disimpan, tapi banyak sekali naskah itu juga dipelajari, didiskusikan, dan diapresiasi oleh para mahasiswanya yang jumlahnya mencapai ribuan.
Universiteit Leiden, universitas tertua di Belanda yang didirikan 1575 merupakan salah satu gudangnya. Universitas yang didirikan Pangeran Willem van Oranje merupakan tempat dari sekitar 17 ribu mahasiswa menimba ilmu. Di sana kita sanggup melihat naskah-naskah kuno berhuruf Jawa atau sastra Jawa kontemporer yang masih terawat.

Kaledonia Baru
Kaledonia Baru (bahasa Perancis: Nouvelle-Caldonie) yakni sebuah negeri seberang maritim milik Perancis yang  terletak di Samudra Pasifik bab selatan. Negara ini juga dinamai Kanaki yang berasal dari nama penduduk orisinil kepulauan itu. Negara kepulauan yang berpenduduk 237.765 jiwa pada 1 September 2006, ini telah dikuasai Perancis selain Polinesia Perancis. Status ini dikenakan hingga 1998. Namanya berasal dari bahasa Latin Skotlandia. Ibu kotanya ialah Noumea.
Pada kala 19, kepulauan yang terletak di timur Australia, selatan Vanuatu, barat Fiji, dan utara Selandia Baru itu menjadi wilayah penghasil nikel dan krom pertama di dunia. Hal itu mengharuskan Prancis mengimpor pekerja ke negeri koloninya itu. Selain di pertambangan, mereka juga bekerja di perkebunan kopi dan sebagian lagi sebagai pembantu rumah tangga. Menurut riset yang dilakukan Dr Jean Luc Maurer dari Universitas Jenewa (http://jurnalrepublik. blogspot.com), tercatat sekitar 20 ribu orang keturunan Indonesia yang bermigrasi ke Kaledonia Baru. Sebagian terbesar dari mereka berasal dari pulau Jawa.
Maka sanggup dikatakan dahulu orang Jawa di Kaledonia Baru menjadi kuli kontrak. Perpindahan orang Jawa di Kaledonia juga sama dengan orang Jawa Suriname, namun kepindahan orang Jawa di Pasifik telah terhenti semenjak 1949.
Orang Jawa di Kaledonia Baru tetap memakai bahasa Jawa sebagai bahasa sehari-hari, namun kini generasi mudanya sudah tak sanggup berbahasa Jawa, hanya sanggup berbahasa Perancis saja.

Indonesia
Sudah tentu bahasa jawa banyak dipakai oleh masyarakat di sebagian besar pulau Jawa. Penyebaran pengunaan Bahasa Jawa mencakup Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta, Jawa Barat daerah pantai utara mencakup Cirebon, Indramayu, Subang, Kerawang, Banten mencakup Cilegon, Kabupaten Tangerang, kabupaten Serang dan kota Serang. Bahkan di pelosok-pelosok tanah air Indonesia banyak kita jumpai pengguna bahasa jawa di pedalaman pulau Kalimantan, Sumatera, Sulawesi maupun Papua

Terkait punahnya sebagian Bahasa Daerah di Nusantara KLIK DI SINI 

Sumber Artikel:
Banyumilijawainternasional.net
Wikipedia.org
Kabaremagazine.com
Suaramerdeka.com