Kamis, 02 April 2015

Terkini Uniknya Sepakbola Di Kampung



Sepakbola yang dilakukan di perkampungan (desa maupun di kota) masih banyak dilakukan, terutama para cowok yang bekerja di industri rumahtangga atau di pabrik yang sudah selesai aktifitasnya.
Para cowok satu persatu menuju ke daerah bermain (baik itu di lapangan maupun daerah kosong yang sekiranya sanggup dibentuk bermain sepakbola). Tidak ada hukum khusus atau peraturan yang terlalu mengikat, alasannya yakni jumlah pemainnya pun tidak dibatasi. Tergantung komitmen bersama.
Bola yang digunakan juga tidak dipermasalahkan sumbernya, asal ada bola para cowok sanggup tiba ke daerah bermain.

Awal permainannya mereka menempatkan diri di kelompok masing-masing dengan berhadapan sambil melihat kelompok mana yang masih kurang personil itu yang akan ditambah anggota.
Untuk membedakan mitra maupun lawan, ada bermacam cara, yang pertama tentu saja dengan tos/undi/suit siapa yang kalah maka kelompoknya harus lepas baju.

Yang kedua tidak ada suit tapi tanpa diatur kedua regu eksklusif bermain, dalam hal ini regu yang gawangnya kebobolan terlebih dahulu maka regu itu harus melepas baju. Yang unik dalam hal lepas baju, jikalau pada awalnya sebelum bermain ia sudah melepas baju dan kemudian dikala regunya membobol gawang lawan maka ia harus pakai baju, tetapi alasannya yakni hanya komitmen maka yang sudah terlanjur tidak pakai baju toh kesannya juga masih bermain.
Dalam bermain juga dikala bola mengenai tangan secara otomatis lawan akan bilang “Heng” (Handsball biasa diucapkan pemain kampung).
Yang unik lagi jikalau penjaga gawangnya itu orang yang pendek, maka jikalau bola yang ditembak ke gawangnya itu tidak sanggup dijangkau dalam raihan kedua tangan sambil melompat ke atas dianggap tidak masuk.
Permainan selesai jikalau sudah terdengar bunyi mikropon dari masjid sebagai tanda bahwa sebentar lagi waktu azan Maghrib. Itu yang dilakukan para cowok maupun bapak-bapak yang masih mencari keringat di sela-sela kesibukan tiap harinya.

Lain lagi pada sepakbola yang dilakukan ketika kami masih berada di kursi sekolah dasar
1.      Tubuhku gendut maka akan bermain pada kiper atau bek.
2.      Teman yang mempunyai bola, maka ia yang memutuskan siapa yang akan bermain
3.      Penalty diberikan jikalau tangan pemain kelompoknya menyentuh bola di bersahabat gawangnya
4.      Tidak ada batasan waktu dalam bermain
5.      Pertandingan dilarang ketika sudah pada lelah atau turun hujan yang lebat
6.      Atau jikalau pemilik bola pulang permainan berakhir
7.      Ketika semua pemain sudah lelah, dan skor masih imbang maka diputuskan tabrak penalty
8.      Bermain tanpa memnggunakan wasit
9.      Jika tidak ada bola, botol plastik pun jadi
10.  Bola sanggup didapat lewat iuran
11.  Kalau kulit bola sudah rusak, yang digunakan bola dalamnya
12.  Area bermainpun sanggup dimana aja, rumput, tanah, semen, maupun aspal, yang penting main.
13.  Jika tidak ada gawang, maka memakai batu, kayu, sandal, ranting pohon dll
14.  Jika terjadi tendangan ke arah gawang tetapi tinggi bola diatas kiper, maka dianggap tidak gol alias goal kick
15.  Tidak ada rasis, tidak ada kartu, tidak ada jersey
16.  Semua pemain ingin jadi kiper ketika terjadi penalty
17.  Kalau kebobolan bola, yang disalahkan yakni kiper atau bek.